Optimalisasi Pelayanan Pencegahan Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus
IST/BE Pelatihan Kader Kesehatan Di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah.--
Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah
Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 5,7% menjadi 6,9%. 2/3 orang dengan diabetes di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes, dan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat (sudah dengan komplikasi). Banyaknya jumlah kasus diabetes mellitus yang terjadi jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, neuropati, ulkus diabetikum, gagal ginjal. Kabupaten Bengkulu Tengah secara administrasi termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu dengan titik kordinat: 1010 32’-1020 8’ BT dan 20 15’-40 LS yang meliputi 10 (sepuluh) kecamatan 142 desa dan 1 (satu) kelurahan, dengan jumlah penduduk 116.669 jiwa dan luas wilayah berdasarkan Geografic Information System (GIS) 1.223,94 Km2.
Selain tugas mengajar, seorang dosen juga menjalankan tugas lain yang dirangkum dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yang merupakan landasan utama dalam pelaksanaan tugas sehari hari. Tiga pilar penting yang terkandung didalamnya selain pengajaran juga terdapat kegiatan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Peran dosen diharapkan tidak hanya terbatas di ruang kelas atau laboratorium, dosen juga dituntut hadir di tengah masyarakat melalui program pengabdian dan penelitian. Melalui kegiatan ini, dosen diharapkan menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam rangka memberikan solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.
Terkait dengan kewajiban dosen tersebut, pada tahun ini dilaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dosen dari Prodi DIII Teknik Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang diketuai oleh Heru Laksono, SKM, MPH melalui kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kegiatan Pelatihan Kader yang dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan kemandirian masyarakat dalam hal ini kader Kesehatan dalam pencegahan komplikasi dan pencegahan penyakit diabetes melitus di Desa Sri Kuncoro.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 September 2025 bertempat di Balai Desa Desa Sri Kuncoro pada pukul 08.00 yang diikuti oleh 10 orang kader Desa Sri Kuncoro. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Bapak Romadhon selaku Kepala Desa Sri Kuncoro. Metode yang digunakan pada pelatihan ini yang terdiri dari 3 metode yaitu, ceramah, Diskusi/Tanya Jawab dan Praktek.
BACA JUGA:Pemdes Coko Betung Salurkan Bantuan Tangki Air, Antisipasi Musim Kemarau
BACA JUGA:Pemdes Penindaian Fokuskan Pemberdayaan, Siap Kembangkan Peternakan Sapi
Pada Pelatihan ini akan diberikan materi yaitu, Pengenalan Diabetes Melitus dan Komplikasinya, Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus dan Praktek Pemeriksaan Gula Darah Oleh peserta. Materi pada pelatihan ini, akan diberikan oleh Dosen Prodi DIII TLM yang tergabung dalam Tim Pengabmas, yang diketuai oleh Heru Laksono, SKM,MPH. Sebelum diberikan materi para peserta mengikuti pre est. Dengan menggunakan 10 pertanyaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan kader sebelum pelatihan dilaksanakan. Pemberian Materi terkait diabetes dan komplikasinya diikuti dengan diskusi tanya jawab selama untuk masing-masing materi. Setelah diskusi tanya jawab, didahului dengan materi tentang penggunaan POCT dan tensimeter oleh anggota tim, dilanjutkan dengan praktek melakukan pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah oleh setiap peserta.
Pada akhir kegiatan diberikan post test untuk mengukur penyerapan materi penyuluhan oleh peserta. Berdasarkan analisis nilai yang dihasilkan. Terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan desa Sri Kuncoro setelah mengikuti pelatihan dari rata-rata nilai pre test sebesar 76,68 menjadi rata rata nilai 91.18 pada post testnya.. Sesuai dengan tujuan dari kegiatan ini, maka hasil ini memberikan gambaran adanya peningkatan pengetahuan kader kesehatan Desa Sri kuncoro mengenai Penyakit Diabetes dan Komplikasi yang ditimbulkannya.
Pada akhirnya setelah kegiatan ini, akan dititipkan alat pengukur glukosa darah dan tensimeter digital oleh tim pengabmas kepada kelompok kader (2 Kelompok) yang diharapakan dapat memberikan bantuan pelayanan untuk pemeriksaan glukosa darah untuk penderita diabetes secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Pelayanan yang dilakukan oleh kader ini diharapkan akan terus berjalan kedepannya secara swadana masyarakat. Harapannya akan terbentuk Pos Pemeriksaan Kesehatan Mandiri yang bertempat di rumah salah satu akader kesehatan. Kegiatan ini diharapkan akan mampu membantu masyarakat untuk melakukan deteksi gejala awal / skrining diabetes Melitus dan juga menemukan secara dini tanda tanda komplikasi dari penderita diabetes yang ada di wilayah Desa Sri Kuncoro. (**)