Catin Diberi Wejangan Jauhi Judol, Penyuluh KUA Sampaikan Ini Bahayanya
IST/BE Penyuluh agama islam Kemenag kota saat memberikan wejangan kepada pasangan catin tentang bahaya dan pencegahan judi online sebelum melanjutkan kejenjang pernikahan.--
Harianbengkuluekspress.id - Menggencarkan sosialisasi pencegahan dan juga antisipasi maraknya bahaya judi online (judol) bagi dikalangan masyarakat, khususnya di Kota Bengkulu. Seluruh Penyuluh Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu melalui unit kerja Kantor Urusan Agama (KUA) rutin serta turut memberikan wejangan kepada pasangan calon pengantin (catin).
Seperti disampaikan salah satu Penyuluh Agama Islam, Rahmi Safnita SAg, para penyuluh agama Islam ini sangatlah antusias dan juga semangat di dalam mensosialisasikan dampak bahaya judi online kepada para pasangan catin yang diberikan bimbingan penasehatan catin di Balai Nikah KUA.
"Kami terus memberikan wejangan kepada catin mengenai dampak bahaya judi online. Hal ini juga berdasarkan saran utama dari Bapak Menteri Agama, kita agar semua PAI di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu agar gencar mensosialisasikan dampak bahaya judi online kepada kalangan calon pengantin agar pasangan pengantin setelah menikah dalam membina bahtera rumah tangganya tak bersentuhan apa lagi sampai terjebak dalam jurang perjudian online ini," katanya, Sabtu, 23 November 2024.
Salah Seorang Catin, Santri Ayu menyampaikan, dirinya bersama pasangan calon pengantin lainnya sangat antusias dan fokus dalam mendengarkan wejangan positif yang disampaikan PAI unit kerja KUA di masing-masing kecamatan di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:PPLP dan SMANKO 'Pusat' Pembinaan Atlet, Dispora Provinsi Bengkulu Target Cetak Atlet Dilevel Ini
"Alhamdulillah, kami pun sangat antusias mengikuti nasehat serta wejangan yang diberikan oleh para PAI ini. Insyaa Allah, kami (para pasangan catin, red) siap dan bersedia untuk tidak terjerumus di dalam jurang perjudian online apapun bentuknya. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih dan semoga berkah untuk kita semuanya" demikian ucapnya. (Bhudi Sulaksono)