Paslon Bupati Bengkulu Tengah Sepakat Berantas Korupsi, Isi Debat Terakhir di Hotel Ini

IST/BE DEBAT : Ketua dan Komisioner KPU Benteng foto bersama 3 Paslon Bupati dan Wail Bupati Benteng usai pelaksanaan debat pamungkas (debat terakhir), di Mercure Hotel, pukul 20.00 WIB, Jumat, 22 November 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng)  menggelar debat pamungkas (debat terakhir) pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Benteng, di Mercure Hotel, pukul 20.00 WIB, Jumat, 22 November 2024.

Debat itu dihadiri oleh 3 (tiga) Paslon Bupati dan Wakil Bupati Benteng periode 2024-2029. Dalam debat ketiga paslon sepakat berkomitmen memberantas korupsi. Paslon nomor urut 1, Drs Rachmat Riyanto ST MAP dan Tarmizi SSos, Paslon nomor urut 2, Evi Susanti SIP MAP dan Rico Zaryan Saputra  SE serta Paslon nomor urut 3, H Sri Budiman SE dan Septi Peryadi STP MAP. 

Calon Bupati nomor urut 1, Rachmat Riyanto mengungkapkan, pencegahan terhadap tindak korupsi harus dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan semua stakeholder dan seluruh elemen masyarakat.

"Kedepan seluruh ASN harus disiplin dan sederhana. Saat ini, rekrutmen ASN juga sudah melalui sistem CAT sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas," ungkap Rachmat.

BACA JUGA:Bawaslu Segera Tertibkan APK, Segini Jumlah APK Paslon yang Terpasang di Kabupaten Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Kaur Perkuat Sinergitas, Gelar Rakor untuk Hal Ini

Begitu pula dengan penanganan bencana, ketika terpilih nanti, pasangan Rachmat-Tarmizi melakukan indentifikasi terhadap penyebab bencana dan melibatkan para ahli. Selanjutnya, barulah diketahui pihak yang berwenang untuk melakukan penanganan. Seperti, penghijauan lahan hutan, penataan aliran sungai dan drainase di kawasan pemukiman serta potensi lain yang menjadi penyebab bencana.

"Dalam hal penanganan bencana, kita tak bisa menduga-duga. Kami akan identifikasi dulu penyebabnya. Sehingga, kebijakan yang diambil benar-benar tepat," jelas Rachmat.

Senada disampaikan, calon bupati nomor urut 2, Evi Susanti juga sepakat untuk membrantas tindak korupsi. Menurutnya, tindak korupsi biasa terjadi akibat kesalahan administrasi. Karena itulah, para ASN mesti diberi pelatihan agar dapat mengelola keuangan dan administrasi secara benar dan sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, Evi juga menyampaikan bahwa trobosan yang akan dilakukan dalam penanganan bencana. Pemerintah harus membuat kajian terlebih dahulu tentang penyebab terjadinya bencana sebelum menentukan kebijakan yang diambil. Tak hanya itu, lanjutnya, masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana perlu diberi pelatihan tentang mitigasi bencana dan penanggulangan bencana.

BACA JUGA:Pembahasan RAPBD Seluma Kembali Dilanjutkan, Sebelumnya Sempat Diwarnai Walk Out Tim Ini

"Peranan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga harus dioptimalkan. Disamping itu, kami juga akan melakukan penghijauan di sepanjang daerah alian sungai dengan menanam bambu dan pohon lainnya sebagai upaya mencegah bencana banjir dan tanah longsor," terang Evi.

Calon Wakil Bupati Benteng nomor urut 3, Septi Peryadi  menerangkan, pasangan Sri Budiman-Septi Peryadi (SBSP) menerangkan, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk melakukan penanganan bencana. Diantaranya, melakukan normalisasi dan perluasan saluran air, relokasi pemukiman di kawasan rawan bencana serta mengadakan pelatihan tentang mitigasi bencana bagi masyarakat. Terkait pencegahan korupsi, Septi menyampaikan, SBSP akan membangun sistem digitalisasi di setiap OPD untuk mencegah terjadinya korupsi.

"Kita akan mengadakan pelatihan dan sosialisasi pencegahan korupsi. Pengawasan terhadap kinerja ASN di seluruh OPD juga akan ditingkatkan," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan