463 KK Terkena Banjir, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Hidrometeorologi
IST/BE Tim gabungan BPBD, Dinsos dan Damkar Kota Bengkulu membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir. --
Harianbengkuluekspress.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mencatat 463 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 5 kecamatan dan 11 kelurahan terdampak banjir, Senin 2 Desember 2024.
Banjir tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi melanda sejak minggu malam hingga pagi senin, membuat sanitasi lingkungan tak mampu menampung debit air.
"Skala banjir kali ini cukup tinggi banyak rumah yang harus ditinggalkan sementara, sempat terjadi pohon tumbang menimpa rumah warga. Kami sudah membantu masyarakat semampu kami termasuk mengangkut kendaraan (motor) mereka ke zona aman," ujar Kepala BPBD kota, Will Hopi kepada BE.
Beberapa lokasi terparah seperti di Kecamatan Selebar Kelurahan Pekan Sabtu, Bumi Ayu, Betungan dengan total 158 KK terdampak.
BACA JUGA:UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Dewan Buka Kotak Pengaduan
BACA JUGA:Diguyur Hujan, 14 Rumah di 3 Desa Terendam Banjir
Kemudian di Kecamatan Singaran Pati seperti Kelurahan Dusun Besar, Jembatan Kecil dan Kelurahan Tanah Patah dengan total 179 KK terdampak.
Disusul Kecamatan Ratu Agung di Kelurahan Sawah Lebar dan Kebun Tebeng dengan total 92 KK terdampak.
Selanjutnya, Kecamatan Muara Bangkahulu di Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya 20 KK terdampak serta Kecamatan Kampung Melayu Kelurahan Muara Dua dan Kandang sebanyak 14 KK terdampak.
Will Hopi menyebutkan proses evakuasi juga dibantu oleh OPD terkait seperti Damkar, Tagana Dinsos yang menurunkan peralatan masing-masing seperti perahu karet, tenda, dan pompa air untuk membantu menguras air di dalam rumah warga.
BACA JUGA:Partisipasi Pilkada Capai 83,9 Persen, Pleno KPU, Pasangan Ini Tetap Unggul
"Umumnya disebabkan drainase yang mampet, ditambah durasi hujan yang cukup lama air meluap. Tim gabungan memang sudah stanbay dari malam sesuai perkiraan cuaca dari BMKG, sehingga kondisi dilapangan bisa lebih maksimal," ungkapnya.
Penanggulangan cepat ini juga memaksimalkan para relawan bencana yang sudah ada di setiap kelurahan. Dikatakan Will Hopi, relawan ini sudah melakukan pemantauan terlebih dahulu dan melakukan imbauan kepada warga yang posisinya rumahnya terancam banjir.
"Artinya sebelum tim BPBD datang sudah ada upaya evakuasi dan lain-lain termasuk penyampaian informasi lebih cepat," jelasnya.