BPBD Rejang Lebong Tangani 50 Kejadian Bencana Alam, Ini Lokasinya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Drs Shalahudin MSi--
harianbengkuluekspress.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan bahwa selama tahun 2024 ini, pihaknya telah menangani sebanyak 50 kejadian bencana alam di daerah tersebut.
"Selama tahun 2024 ini, yaitu dari Januari hingga awal Desember ini sudah ada 50 kejadian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong ini," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Drs Shalahudin MSi.
Dijelaskan Shalahudin, kejadian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut mulai dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan hingga pohon roboh. Akibat bencana alam kerugian materiil yang disebabkan mencapai Rp 2,4 miliar. Kerugian tersebut karena adanya kerusakan infastruktur berupa jalan, jembatan, irigasi hingga rumah penduduk dan lainnya.
"Dalam 50 bencana alam yang terjadi selama tahun 2024 ini, tidak ada korban jiwa namun hanya kerugian materiil saja," ungkap Shalahudin.
BACA JUGA:Terdakwa Pembunuh Owner RS An-Nisa di Rejang Lebong Dituntut Segini
BACA JUGA:Mahasiswa UGM KKN di Kepahiang, Ini Waktunya
Dalam kesempatan tersebut, Shalahudin mengungkapkan, beberapa kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong yang rawan terjadi bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Untuk tanah longsor banyak terjadi di Kecamatan Bermani Ulu Raya, tepatnya di jalan Lintas Curup-Muara Aman. Kemudian di Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Binduriang dan Kecamatan Padang Ulak Tanding. Kemudian untuk daerah rawan banjir ada di Kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Selatan, Sidang Beliti Ulu dan beberapa kecamatan lainnya. Sedangkan untuk daerah yang rawan angin puting beliung atau angin kencang seluruh wilayah atau 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong berpotensi terkena angin puting beliung. Shalahudin mengimbau, kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan diri dari potensi terjadinya bencana. Terlebih lagi saat ini sudah masuk musim hujan yang turun dengan intensitas tinggi, sehhingga bisa memicu terjadinya sejumlah bencana alam.(ari)