Hanya Rp 500 Juta untuk 24 Cabor, Begini Kata Ketua KONI BS

RENALD/BE Ketua KONI Bengkulu Selatan, Deby Setiawan didampingi jajaran.--
Harianbengkuluekspress.id – Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan anggaran yang sangat terbatas. Pemerintah daerah hanya mengalokasikan hibah sebesar Rp 500 juta untuk mendukung program-program KONI, yang akan diperuntukkan bagi 24 cabang olahraga (Cabor) yang berada di bawah naungannya.
Ketua KONI Bengkulu Selatan, Deby Setiawan mengungkapkan bahwa jumlah anggaran tersebut merupakan yang terkecil sepanjang sejarah. Meskipun begitu pihaknya tetap optimis dapat memberikan yang terbaik bagi pembinaan olahraga yang ada di Bengkulu Selatan.
“Sudah kami terima total Rp 500 juta, paling kecil dibandingkan daerah lain,” ujarnya kepada BE, Jumat 9 Mei 2025.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembinaan dan pengembangan atlet serta kegiatan olahraga di daerah. Menurut Deby, penurunan anggaran ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
"Pengurangan anggaran ini sejalan dengan kondisi anggaran yang ada di daerah saat ini," terangnya.
Sebab pemerintah daerah, kata Deby, juga harus mengalokasikan dana yang cukup besar untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada tahun 2024, yang menyedot anggaran hingga belasan miliar rupiah.
BACA JUGA: Segini Jumlah CPNS Dijadwalkan Magang di Kantor Bupati Benteng
BACA JUGA: Segini Jumlah CPNS Dijadwalkan Magang di Kantor Bupati Benteng
“Pemerintah daerah memberikan dua alasan utama mengapa anggaran KONI tahun 2025 kecil, yaitu efisiensi anggaran dan pembiayaan PSU,” jelas Deby.
Sementara itu, Mantan Ketua KONI Bengkulu Selatan, Susga Anwar turut menyayangkan penurunan anggaran yang sangat signifikan. Dia mengatakan, sepanjang ia menjabat sebagai Sekretaris dan Ketua KONI Bengkulu Selatan, anggaran hibah yang diterima selalu lebih besar dari Rp 500 juta. Bahkan anggaran terendah di masa jabatannya adalah Rp 750 juta.
“Dulu, paling kecil anggaran untuk KONI adalah Rp 750 juta, selebihnya di atas Rp 1 miliar. Tapi tahun 2025 ini sangat kecil, padahal jumlah cabang olahraga terus bertambah,” kata Susga.
Dengan anggaran yang terbatas, KONI Bengkulu Selatan harus menghadapi tantangan besar dalam menjalankan pembinaan atlet dan pengembangan olahraga di daerah. Namun, pihak KONI tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi dunia olahraga di Bengkulu Selatan meskipun dengan keterbatasan dana. (Renald)