Hari-hati, 7 Bahaya Tidur Terlalu Lama, Menurut Pakar

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Selasa , 20 May 2025 - 15:16

Ilustrasi kebiasaan tidur terlalu lama atau hipersomnia berdampak bagi kesehatan-Tangkaplayar/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Tidur memiliki peran penting bagi manusia dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Tanpa tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh dan otak tidak dapat berfungsi secara optimal.

Namun, tidur berlebih atau hipersomnia juga tidak baik untuk kesehatan. Biasanya hipersomnia ini terjadi karena tidur lebih dari 9–10 jam per hari secara konsisten dapat menimbulkan berbagai efek samping.

Dikutip dari berbagai sumber pakar di University of Texas Health Science Center menemukan terlalu banyak tidur juga berbahaya untuk otak, bahkan bisa meningkatkan risiko demensia.

Demensia merupakan penurunan fungsi otak yang memengaruhi ingatan, kemampuan berpikir, berperilaku, dan beraktivitas sehari-hari. Alzheimer adalah penyebab demensia yang paling lazim terjadi.

Kemudian, penelitian dari National Sleep Foundation (NSF) juga menyebutkan

Orang dewasa umumnya membutuhkan 7–9 jam tidur per malam. Tidur lebih dari itu secara konsisten bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, bukan tanda tubuh yang sehat.

"Tidur berlebihan bisa menjadi gejala dari gangguan suasana hati atau masalah metabolik. Bila seseorang merasa butuh tidur lebih dari 9 jam setiap malam dan tetap merasa lelah, itu bukan normal, itu adalah sinyal dari tubuh bahwa ada yang salah." ujar pakar tidur bersertifikat Dr. Michael Breus.

Meski penyebabnya belum diketahui secara jelas kenapa pola tidur memengaruhi otak, studi lain di Swedia menduga penyebabnya disebabkan oleh ritme sirkadian, siklus alami tidur dan bangun.

Pakar di Karolinska Institutet berpendapat tidur siang memengaruhi kemampuan otak untuk membersihkan limbah yang menumpuk selama aktivitas seharian. Tapi di sisi lain, kerusakan otak akibat demensia tahap awal juga bisa memicu kebutuhan tidur yang berlebihan.

Berikut beberapa dampak hipersomnia bagi kesehatan:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur terlalu lama memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Tidur berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan tekanan darah.

hari-hati, 7 bahaya tidur terlalu lama, menurut  pakar                            harianbengkuluekspress.id- tidur memiliki peran penting  bagi manusia dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. tanpa tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh dan otak tidak dapat berfungsi secara optimal.
namun, tidur berlebih  atau hipersomnia juga tidak baik untuk kesehatan. biasanya  hipersomnia ini terjadi karena tidur lebih dari 9–10 jam per hari secara konsisten dapat menimbulkan berbagai efek samping. 
dikutip dari berbagai sumber pakar di university of texas health science center menemukan terlalu banyak tidur juga berbahaya untuk otak, bahkan bisa meningkatkan risiko demensia.
demensia merupakan penurunan fungsi otak yang memengaruhi ingatan, kemampuan berpikir, berperilaku, dan beraktivitas sehari-hari. alzheimer adalah penyebab demensia yang paling lazim terjadi.
baca juga:8 manfaat biji rami untuk kesehatan, ini kata pakar 
baca juga:kurang tidur? konsumsi makanan ini agar tetap segar 
kemudian,  penelitian dari national sleep foundation (nsf) juga menyebutkan 
orang dewasa umumnya membutuhkan 7–9 jam tidur per malam. tidur lebih dari itu secara konsisten bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, bukan tanda tubuh yang sehat.
"tidur berlebihan bisa menjadi gejala dari gangguan suasana hati atau masalah metabolik. bila seseorang merasa butuh tidur lebih dari 9 jam setiap malam dan tetap merasa lelah, itu bukan normal, itu adalah sinyal dari tubuh bahwa ada yang salah." ujar pakar tidur bersertifikat  dr. michael breus.
meski penyebabnya belum diketahui secara jelas kenapa pola tidur memengaruhi otak, studi lain di swedia menduga penyebabnya disebabkan oleh ritme sirkadian, siklus alami tidur dan bangun.
pakar di karolinska institutet berpendapat tidur siang memengaruhi kemampuan otak untuk membersihkan limbah yang menumpuk selama aktivitas seharian. tapi di sisi lain, kerusakan otak akibat demensia tahap awal juga bisa memicu kebutuhan tidur yang berlebihan.
berikut beberapa dampak hipersomnia bagi kesehatan:
1. meningkatkan risiko penyakit jantung
penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur terlalu lama memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. tidur berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan tekanan darah.
2. masalah kesehatan mental
tidur berlebihan sering dikaitkan dengan depresi dan gangguan kecemasan. meskipun orang dengan depresi cenderung merasa lelah dan ingin tidur terus, tidur yang terlalu lama justru bisa memperburuk kondisi emosional.
baca juga:waspada, 5 bahaya tidur dekat hp bagi kesehatan, ini penjelasan dokter 
baca juga:tinggalkan, kebiasaan bangun tidur langsung cek ponsel, ini dampaknya untuk kesehatan 
3. penurunan fungsi otak
tidur terlalu lama bisa berdampak pada fungsi kognitif, seperti konsentrasi, daya ingat, dan kecepatan berpikir. beberapa studi menunjukkan korelasi antara tidur berlebihan dan penurunan fungsi otak seiring bertambahnya usia.
4. meningkatkan risiko diabetes
tidur berlebihan dikaitkan dengan gangguan metabolisme glukosa dan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
5. nyeri tubuh
orang yang tidur terlalu lama cenderung mengalami nyeri punggung, leher, atau kepala. terlalu banyak waktu di tempat tidur bisa menyebabkan ketegangan otot atau postur tubuh yang buruk.
6. masalah berat badan
tidur terlalu lama bisa menyebabkan penurunan aktivitas fisik harian dan memperlambat metabolisme, yang berujung pada kenaikan berat badan.
7. gangguan tidur
ironisnya, tidur terlalu banyak justru bisa merusak pola tidur dan menyebabkan insomnia atau gangguan tidur lainnya pada malam hari.
demikian informasi terkait  dampak terlalu banyak tidur bagi kesehatan, kalau kamu merasa lelah terus meskipun sudah tidur lama, bisa jadi ada gangguan tidur lain yang mendasarinya, seperti sleep apnea. konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut, semoga bermanfaat. (**)