20 Hari PDAM di Bengkulu Mati, Kepala IPA Surabaya Jelaskan Ini Penyebabnya

MEDI/BE Perusahaan Tirta Hidayah PDAM Kota Bengkulu memutuskan distribusi air bersih ke sejumlah rumah selama proses perbaikan bak pengolahan.--

Harianbengkuluekspress.id - Perusahaan Tirta Hidayah PDAM Kota Bengkulu memutuskan distribusi air bersih keribuan rumah pelanggan. Sebab, saat ini sedang dilakukan perbaikan Bak Olahan Lapen Kencana 2 Instalasi Pengolahan Air kelurahan Surabaya.

Disampaikan Kepala IPA Surabaya, Hariansyah dalam proses perbaikan dibutuhkan 8 -28 juni 2025. Jangka waktu yang mencapai 3 minggu kedepan ini untuk memaksimalkan proses perbaikan. Artinya, dalam waktu 20 hari PDAM mati.

"Memang banyak yang terdampak, khususnya yang wilayah paling jauh bisa saja mati total, tetapi ada juga yang hidup tapi aliran kecil, ada juga yang bisa hidup ketika malam. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ujar Hariansyah. 

Ada tiga kecamatan yang terdampak Kecamatan Muara Bangkahulu, Sungai Serut, Teluk Segara dan sekitarnya. Ditambahkan Hariansyah, bak olahan terpaksa harus dikosongkan karena terjadi kebocoran cukup parah dibagikan bawah. Diperlukan pengelasan secara signifikan agar bagian kerusakan bisa kembali maksimal menampung hasil olahan air bersih.

BACA JUGA: Wawali Bengkulu Jamin Transparansi Data Penerima Bansos, Ini Dia Pernyataannya

BACA JUGA: Bergandeng Tangan Bangun Bengkulu Selatan Lebih Maju

"Bak itu dirombak total dari lantai, dinding setinggi 1 meter. Bahkan sudah 3 hari berjalan, pembongkaran belum selesai," jelasnya. 

Diketahui bak olahan tersebut dibangun sejak 1984 silam sehingga faktor usia membuat korosi parah dibagian bak. Dijelaskan Hariansyah, kondisi ini sudah dibiarkan bertahun-tahun, karena menghindari risiko terhambatnya layanan kepada masyarakat jika diperbaiki. Sementara bak pengolahan ini merupakan bagian vital dalam instalasi pengolahan air yang menampung 50 liter per detik.

"Bak pengolahan ini merupakan bagian vital dalam instalasi pengolahan air. Tetapi, setelah kami menerima inspeksi dari anggota DPRD beberapa waktu lalu, juga mendorong kami untuk segera diperbaiki kebocoran tersebut," terangnya. 

Mengenai kondisi ini menuai berbagai kritik dan respon dari masyarakat. Tak sedikit yang menuntut PDAM agar bertanggungjawab terhadap matinya distribusi air bersih ke rumah-rumah. Hal ini wajar karena air merupakan hak dasar masyarakat ditambah lagi masyarakat merupakan pelanggan yang terus ditagih biaya layanan setiap bulan.

BACA JUGA:12 Juni, 165 CPNS Baru Bengkulu Dilantik, Begini Keterangan Kabid PPIK BKD Provinsi Bengkulu

Menanggapi hal itu Hariansyah menyampaikan, PDAM memberikan layanan darurat yakni droping air gratis setiap hari. Hanya saja, diakuinya layanan droping tersebut tidak bisa melayani seluruh permintaan warga, karena PDAM hanya memiliki 2 mobil tanki air dengan kapasitas 5 ribu liter. 

"Untuk wilayah yang memang mati total tetap bisa kita layani droping air. Tetapi kalau wilayahnya masih tetap bisa hidup ketika malam hari atau hidup dengan aliran kecil, mohon maaf belum bisa kita layani, karena diprioritaskan yang mati total," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan