Ajak Pemuda Jaga Persatuan, Ini Pesan Gubernur Bengkulu Saat Buka Jambore Pemuda
IST/BE Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membuka Jambore Pemuda Daerah se-Provinsi Bengkulu di Lapangan Sport Center Pantai Panjang, Senin 21 Juli 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Semangat kebangsaan dan persatuan dikalangan generasi muda penting dilakukan. Gubernur Bengkulu H Helmi Hasan SE mengatakan, saat ini penjajah baru itu tidak lagi lewat agresi militer, melainkan melalui budaya dan pola pikir yang menyimpang dari nilai Pancasila.
"Jika dulu penjajahan datang melalui tentara bersenjata, maka hari ini penjajahan datang melalui budaya, melalui cara berpikir yang jauh dari nilai Pancasila," tegas Helmi, dalam pembukaan Jambore Pemuda Daerah se-Provinsi Bengkulu di Lapangan Sport Center Pantai Panjang, Senin 21 Juli 2025.
Helmi mengatakan, sebagai pemuda harus mampu membangkitkan kembali semangat kebangsaan ditengah arus globalisasi. Termasuk pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis jati diri generasi muda. Maka seluruh peserta jambore bisa terus mempererat kembali nilai-nilai persatuan, seperti yang telah dilakukan oleh para pemuda pejuang kemerdekaan.
"Indonesia dulu disatukan bukan karena kesamaan, melainkan karena keberagaman. Dari berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya, kita bisa bersatu untuk memerdekakan negeri ini," tambahnya.
BACA JUGA:Sinergi Edukatif! Astra Motor Bengkulu & Polresta Bengkulu Bekali Siswa Baru, Soal Berkendara Aman
BACA JUGA:Potensi Wisata Belum Digarap Maksimal, Waka I DPRD BU Minta Pemkab Lakukan Ini
Helmi menegaskan, pemuda Bengkulu harus memiliki mental baja. Hal ini sebagai bentuk meneladani semangat Ibu Fatmawati, putri terbaik Bengkulu yang menjahit Sang Saka Merah Putih pertama untuk dikibarkan pada hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Bengkulu, provinsi yang sangat berjasa dalam pembentukan republik ini. Maka, sudah sepatutnya pemuda-pemudi Bengkulu tampil sebagai penjaga nilai-nilai persatuan bangsa," tutur Helmi.
Melalui Jambore Pemuda, Helmi meminta nantinya bisa lahir generasi penerus yang tangguh, berkarakter kuat, mencintai budaya bangsa. Termasuk mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
"Westernisasi hari ini seperti tsunami yang mengancam karakter bangsa, tetapi saya yakin, melalui jambore ini akan lahir petarung-petarung muda yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa besar," tandasnya. (Eko Putra Membara)