Harian Bengkulu Ekspress

Banyak Warga Belum Tahu IGD Puskesmas Buka 24 Jam

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Neli Hartati.--

Harianbengkuluekspress.id - Program layanan puskesmas 24 jam milik Pemerintah Kota Bengkulu dinilai belum berjalan efektif. Pasalnya, sejumlah puskesmas melaporkan jumlah kunjungan pasien yang sangat minim sejak program ini diberlakukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Neli Hartati, mengatakan layanan 24 jam tersebut difokuskan untuk pelayanan gawat darurat (IGD), bukan untuk pemeriksaan rutin.

“Setiap puskesmas sudah memiliki IGD dan petugas jaga. Jadi, kalau ada warga yang butuh pertolongan segera seperti kecelakaan, sesak napas, atau sakit mendadak, insya Allah selalu ada yang siap melayani," jelas Neli, minggu 9 November 2025.

Namun, kata Neli, masih banyak warga belum memahami perbedaan antara layanan darurat dan layanan umum.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Pastikan Proyek Fisik Bebas Korupsi, Sambut Peninjauan Langsung KPK

BACA JUGA: Tiga GTK SMKN 1 Rejang Lebong Raih Juara, Ini Prestasinya

"IGD tetap buka setiap hari, termasuk akhir pekan, tetapi kalau datang hanya untuk periksa biasa, itu tidak dilayani di luar jam kerja," tegasnya.

Dinkes berencana melakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan seluruh kepala puskesmas untuk menilai efektivitas program dan kebutuhan lapangan.

"Ada laporan beberapa puskesmas yang tidak menerima pasien sama sekali pada malam hari. Ini akan menjadi bahan kajian, apakah program perlu diteruskan, disesuaikan, atau mungkin dihentikan," ujar Neli.

Ia menambahkan, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan layanan 24 jam. Sebagian besar puskesmas hanya memiliki satu hingga dua dokter, sementara layanan darurat menuntut tenaga medis siaga setiap waktu.

BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi Sekda Benteng Dibuka, PNS Luar Daerah Boleh Mendaftar

"Kalau ada kasus mendesak, biasanya perawat atau bidan yang menangani lebih dulu sebelum dokter datang," katanya.

Selain itu, Neli menjelaskan, pelayanan persalinan di puskesmas perkotaan kini sudah tidak tersedia karena seluruh fasilitas rawat inap dihapus sesuai aturan Kementerian Kesehatan.

"Dulu masih ada puskesmas rawat inap seperti di Beringin Raya dan Betungan. Sekarang semua persalinan normal dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan