Waspada Inflasi Jelang Nataru, TPID Bengkulu Utara Gelar Ini
Pelaksanaan High Level Meeting (HLM) yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bengkulu Utara melalaui TPID bersama Bank Indonesia-APRIZAL/BE -
Harianbengkuluekspress.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) guna mengantisipasi potensi lonjakan harga kebutuhan pokok. Pertemuan yang berlangsung di Aula Command Center Setdakab pada Kamis pagi itu dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Utara, Fitriyansyah SSTP MM, dan dihadiri jajaran Forkopimda, kepala OPD terkait, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Muhammad Irfan Octama.
Agenda tersebut digelar untuk memperkuat langkah koordinasi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, memastikan ketersediaan bahan pangan, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah peningkatan permintaan yang biasa terjadi jelang Nataru.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Muhammad Irfan Octama mengungkapkan, bahwa saat ini sejumlah komoditas strategis mulai menunjukkan potensi kenaikan harga, terutama cabai merah yang masih bertahan di atas Rp50 ribu per kilogram, serta daging ayam ras di beberapa pasar daerah. Menurutnya, untuk cabai merah, kenaikan dipengaruhi belum masuknya masa panen di sejumlah sentra produksi di Provinsi Bengkulu.
“Sektor pangan, terutama cabai merah dan daging ayam, menjadi perhatian utama karena kontribusinya terhadap inflasi daerah cukup tinggi. TPID perlu melakukan langkah cepat agar tekanan inflasi tidak berlanjut hingga Nataru,” jelas Irfan.
BACA JUGA: Ini Penyebab DD 74 Desa di Benteng Batal Disalurkan
BACA JUGA:Bupati Kaur Minta Guru Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Bengkulu Utara, Fitriyansyah, memastikan bahwa secara umum kondisi inflasi daerah masih terkendali. TPID, akan terus memantau ketersediaan bahan pokok di pasar, termasuk kualitas barang dan kelancaran distribusi yang kerap menjadi pemicu ketidakseimbangan harga.
“Pengawasan distribusi dan stok menjadi fokus utama kami. Jika terjadi potensi kelangkaan atau lonjakan harga, seluruh instansi terkait harus sigap melakukan intervensi,” tegas Sekda.
Dalam upaya pengendalian inflasi, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara juga menggandeng TNI-Polri serta Kejaksaan Negeri untuk memperkuat pengawasan di lapangan. Selain langkah jangka pendek, Pemkab terus mendorong gerakan menanam di pekarangan rumah guna memperkuat ketahanan pangan keluarga.
"Kami juga bersinergi dengan pihak TNI-Polri serta pihak Kejaksaan Negeri. Karena sinergi lintas sektor sangat diperlukan agar stabilitas harga tetap terjaga, terutama di momen puncak kebutuhan masyarakat menjelang libur panjang,"tandasnya.
Melalui pelaksanaan High Level Meeting ini, Pemkab Bengkulu Utara meneguhkan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi dengan harga terjangkau selama masa perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.(afrizal)