Harian Bengkulu Ekspress

Kulintang Elektrik Rejang Lebong Tembus 10 Besar Nasional, Penghargaan Inovasi Alat Musik Tradisional

Ary/BE Wimmy saat menunjukkan kulintak elektrik yang masuk 10 besar nasional.--

Harianbengkuluekspress.id – Kabupaten Rejang Lebong kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat
nasional. Inovasi alat musik tradisional Kulintang Elektrik, karya putra daerah Wimmy Hartawan bersama Tim
Rikung Laboratory, berhasil menembus 10 besar dan melaju ke Grand Final Kompetisi Inovasi Digital Budaya
Indonesia (Budaya GO) yang digelar Kementerian Kebudayaan. Prestasi ini diraih setelah Rikung Laboratory berhasil menyisihkan 633 proposal inovasi dari seluruh Indonesia.

Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Rejang Lebong, HM Fikri SE MAP.

“Ini bukan sekadar prestasi sebagai finalis nasional, tetapi simbol bahwa generasi muda Rejang Lebong mampu menjaga warisan budaya sekaligus beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” kata Bupati Fikri kepada BE.

Menurut Bupati, inovasi Kulintang Elektrik membuktikan budaya tidak harus berhenti di masa lalu, tetapi bisa terus
berkembang mengikuti zaman.

BACA JUGA:Nasrur Rahman Berpeluang Besar Duduki Kursi Sekda

BACA JUGA:Tiga Desa di Kepahiang Mulai Bangun Gerai Kopdes Merah Putih

“Saya bangga, anak muda kita mampu menghadirkan karya kreatif yang tetap berakar pada identitas daerah,” ujarnya.

Bupati Fikri berharap, capaian ini menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya.
Pemerintah daerah terus mendukung pengembangan ide-ide kreatif yang lahir dari tangan pemuda Rejang Lebong.
Wimmy Hartawan, penggagas Rikung Laboratory, menjelaskan inovasi Kulintang Elektrik lahir dari keinginan, agar
alat musik tradisional lebih mudah dimainkan dan dapat dijangkau berbagai kalangan. Menariknya, pembuatan alat
musik ini hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 800 ribu.

“Kami melakukan riset hampir dua tahun agar karakter bunyinya tetap menyerupai kulintang asli,” ungkap Wimmy.
Kulintang Elektrik dapat dimodifikasi dari sisi bentuk maupun suara, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi dan
berpotensi dikembangkan sebagai produk UMKM. Inovasi ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi muda
untuk mengenal musik tradisional.

“Dari sepuluh finalis nasional, hanya kami yang membawa teknologi dalam bentuk peralatan yang langsung bisa

digunakan. Itu menjadi keunikan kami,” ujar Wimmy.

BACA JUGA:Bupati Rifai Besuk Warga Pengidap Autoimun, Serahkan Bantuan dan Pastikan Layanan Kesehatan Berlanjut

Wimmy menegaskan, karya ini dipersembahkan untuk daerah kelahirannya. Ia berharap semakin banyak anak muda. Rejang Lebong berani berkarya dan menunjukkan potensi di tingkat nasional melalui inovasi berbasis budaya. (Ari Apriko)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan