Keluhan Infrastruktur dan Persampahan Diperjuangkan Andi Saputra ke DPRD
MEDI/BE Anggota DPRD Kota Bengkulu, Andi Saputra saat menyerap aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan.--
Harianbengkuluekspress.id - Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi PKS, Andi Saputra, menggelar reses masa sidang ketiga tahun 2025 di kediamannya, RT 16 RW 04 Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, pada Minggu, 7 Desember 2025. Dalam pertemuan tersebut, berbagai aspirasi masyarakat kembali mengemuka, terutama terkait persoalan infrastruktur dan lingkungan. warga mengeluhkan persoalan jalan dan sampah.
Menurut Andi, sebagian besar warga menyampaikan kembali usulan yang sebelumnya belum terealisasi.
“Banyak aspirasi yang kita terima. Pada prinsipnya, mereka mengulangi apa yang diusulkan tahun lalu karena belum mampu terealisasi. Di antaranya masalah jalan, drainase, persampahan, hingga usulan pembuatan bank sampah dan pembangunan pabrik sampah,” ujar Andi Saputra.
Ia menegaskan, seluruh hasil reses akan dibawa ke rapat paripurna untuk diperjuangkan.
“Hasil reses ini kita bawa ke paripurna. Mudah-mudahan PAD kita mampu membackup setiap usulan masyarakat sampai akhirnya bisa direalisasikan. Tugas kita menampung dan merangkum aspirasi untuk kemudian diusulkan kepada pemerintah,” tambahnya.
Salah satu keluhan yang paling banyak disampaikan warga adalah lambannya penyelesaian proyek perbaikan jalan di Kelurahan Tanjung Agung. Kondisi itu disebut telah mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Menanggapi keluhan tersebut, Andi menegaskan bahwa dirinya telah memberikan peringatan kepada pelaksana proyek.
“Saya selalu mewanti-wanti pemborong dan pengawas di lapangan untuk segera menuntaskan pekerjaan, karena harus selesai pada bulan Desember. Kalau pembangunan justru membuat masyarakat kehilangan pekerjaan, berarti tidak sesuai dengan tujuannya,” tegasnya.
Ia berharap pengerjaan jalan tersebut segera dirampungkan sesuai jadwal dan ketentuan kontrak.
“Mereka tentu memiliki jadwal sendiri, tetapi kalau belum diselesaikan sesuai kontrak, mereka harus bertanggung jawab. Sampai kini mereka belum memberikan penjelasan,” katanya. (Medi Karya Saputra)