Diduga Karena Batas Tanah, Nyawa Warga Tanjung Seru Melayang Usai Ditikam Tetangganya
Diduga Karena Batas Tanah, Nyawa Warga Tanjung Seru Melayang Usai Ditikam Tetangganya-Jefri/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Diduga karena dendam akan pasal tapal batas tanah, warga Desa Tanjung Seru, Kecamatan Seluma Selatan Haryanto (52) warga Desa Tanjung Seru, tewas.
Ia menghembuskan napasnya yang terakhir saat dalam perjalanan ke RSUD Tais. Itu terjadi setelah mengalami luka tikam pada bagian leher dan perut sebelah kiri yang mengakibatkan pendarahan hebat.
Kejadian menggegerkan tersebut terjadi jumat 28 November 2025 sekira pukul 17.00 WIB, korban ditusuk oleh tetangganya sendiri yang diketahui bernama Ig (34), yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.
Data berhasil di himpun, Bermula pada saat itu pelaku datang ke rumah korban dengan mengendarai sepeda motor.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Stok Pangan Aman, Bulog Bengkulu Siapkan 5.597 Ton Beras
BACA JUGA:35 Pejabat Bengkulu Utara Dilantik, Bupati Tekankan Integritas & Kinerja Optimal, Ini Nama-namanya
Tanpa didahului cekcok, pelaku langsung turun dari motornya dan menghampiri korban yang sedang berada di bengkel depan rumah korban.
"Pelaku datang naik motor, berhenti di depan rumah korban. Begitu turun, dia langsung menusuk korban. Kejadiannya cepat sekali," ungkap salah seorang sangsi, Ongki.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera berusaha menolong korban yang sudah bersimbah darah.
Warga sontak menyelamatkan korban untuk membawa ke RSUD TAIS. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong akibat luka serius yang dialaminya.
Dari informasi yang berkembang di masyarakat, penikaman ini diduga dipicu oleh konflik lama antara pelaku dan korban.
Perselisihan keduanya sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan disebut berkaitan dengan masalah tanah, sampah, serta pertengkaran yang pernah terjadi sebelumnya.
Bahkan, sekitar empat bulan yang lalu. Korban disebut pernah melaporkan pelaku ke pihak kepolisian atas dugaan penganiayaan, setelah korban yang dikenal sebagai Pak Haji mengaku pernah dipukul oleh pelaku.
Namun laporan tersebut belum menemukan penyelesaian hingga akhirnya terjadi tragedi ini.