Banjir dan Longsor Landa BU, 563 Keluarga Terdampak
Beginilah penampakan kondisi beberpa wilayah yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara yang terdampak banjir.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Bengkulu Utara sejak Minggu, 28 September 2025 sore hingga malam hari mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah kecamatan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten BU berdasarkan laporan resmi dari camat Batiknau, Pinang Raya, dan Giri Mulya, serta hasil kaji cepat Tim Reaksi Cepat Darurat (TRCD) BPBD Bengkulu Utara, tercatat sedikitnya 563 kepala keluarga (KK) terdampak. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD BU, Erpiana mengatakan, bahwa dampak terparah di Kecamatan Batiknau,ada sebanyak 452 KK terdampak banjir di sejumlah desa. Di antaranya, Desa Suka Marga, Bintunan, Paninjau, Pagar Ruyung, Durian Amparan, Taba Kelintang, Batiknau, Serangai, Seberang Tunggal, dan Samban Jaya.
Fasilitas umum juga ikut terendam, seperti SMPN 39 dan SDN 134 Bengkulu Utara, Puskesmas Pembantu, kantor desa, balai pertemuan, hingga masjid. Akses jalan nasional yang melintasi Desa Batiknau lumpuh total karena terendam banjir, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.
Di Desa Samban Jaya, bencana longsor menutup jalan desa. Selain itu, sekitar 10 hektare sawah terendam banjir, sedangkan irigasi, jalan usaha tani, dan tanggul dilaporkan mengalami kerusakan berat.
"Ya, untuk yang terparah berada di Kecamatan Batiknau,"ujarnya.
Kemudian, lanjut Erpiana, untuk di Kecamatan Pinang Raya, sebanyak 80 KK terdampak. Desa Air Sebayur menjadi titik terdampak paling parah dengan 75 KK rumahnya terendam banjir.
SDN 204 Bengkulu Utara turut terendam, sementara jembatan gantung yang menjadi akses vital penghubung Pinang Raya dengan Giri Mulya mengalami kerusakan.
Sedangkan di Kecamatan Giri Mulya, bencana berdampak pada 19 KK. Tiang listrik di Desa Giri Mulya roboh akibat tertimpa pohon tumbang, sementara gorong-gorong di beberapa wilayah rusak. Di Desa Wono Harjo, amblasnya gorong-gorong memperparah banjir yang merendam lima rumah. Di Desa Suka Makmur, 12 KK terdampak banjir dan SMPN 32 Bengkulu Utara juga tergenang.
Sementara di Desa Tanjung Anom, longsor menimpa rumah warga dan satu unit rumah rusak akibat pohon tumbang.
"Selain Batiknau, kecamatan Pinang Raya dan Giri Mulya juga terdampak cukup parah terkena banjir,"tambahnya .
Selain ketiga kecamatan tersebjt lanjut Erpiana di Kecamatan Lais melaporkan 11 KK terdampak. Enam rumah terendam banjir, lima rumah lainnya terdampak longsor, dan satu hektar lahan pertanian gagal panen akibat banjir. Sementara itu di Kecamatan Arma Jaya, longsor merusak satu unit gedung PAUD di Desa Sidodadi.
"Hingga sore kita juga ada mendapatkan laporan dari kecamatan Lais dan Arma Jaya dimana kedua kecamatan tersebut juga terkena dampak banjir. Khsusus untuk di Kecamatan Arma Jaya adanya longsor merusak satu unit gedung PAUD di Desa Sidodadi,"terangnya.
Meski bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa, Erpiana menuturkan bahwa dampaknya cukup luas. Aktivitas masyarakat lumpuh, fasilitas pendidikan dan kesehatan tidak dapat difungsikan, serta akses transportasi terganggu. Berdasarkan arahan langsung dari pak Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara Pemerintah diharapkan segera menyalurkan bantuan logistik agar kebutuhan warga terdampak dapat segera terpenuhi selama masa tanggap darurat.