Cari Bukti Tambahan Kasus Korupsi Pasar Panorama, Penyidik Kejari Bengkulu Geledah 3 Lokasi

Reporter: Rizky |

Editor: Asrianto |

Kamis , 02 Oct 2025 - 22:40

Penyidik Pidsus Kejari Bengkulu melakukan penggeledahan untuk mencari bukti tambahan kasus korupsi pengelolaan aset pasar Panorama, Kamis 2 Oktober 2025-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id - Kejaksaan Negeri Bengkulu melakukan penggeledahan untuk menambah bukti kasus korupsi pemanfaatan aset Pasar Panorama Kota Bengkulu tahun 2025, Kamis 2 Oktober 2025.

Tiga lokasi digeledah tim penyidik Pidsus Kejari Bengkulu dengan pengawalan anggota TNI bersenjata lengkap.

Tiga lokasi yang digeledah diantaranya rumah pribadi milik tersangka PH di Jalan Al Mukaromah, Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati.

Kemudian rumah Pa (saksi) di Jalan Garuda, Kelurahan Padang Nangka dan UPTD Pasar Panorama di Jalan Salak.

Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu, Yeni Puspita SH MH melalui Kasi Intelijen, Fri Wisdom S Sumbayak SH MH mengatakan, dari penggeledahan yang dilakukan sejak siang hingga malam penyidik menyita sejumlah dokumen terkait pelanggaran pengelolaan aset pasar Panorama.

"Semua dokumen, data dan barang bukti terkait penyidikan yang sedang kita lakukan dibawa. Penggeledahan dilakukan untuk membuat terang tindak pidana korupsi yang terjadi dan menambah alat bukti," jelas Kasi Intel.

Dari rumah milik tersangka PH, penyidik menyita 32 dokumen dan 2 unit handphone, rumah Ps 3 dokumen dan 1 handphone dan di UPTD Pasar 23 dokumen serta 2 unit handphone.

Semua dokumen dan barang bukti berupa handphone akan diperiksa secara mendetail. Untuk handphone akan diperiksa secara digital forensik. Semua dokumen dianalisa mendalam untuk membuktikan adanya unsur tindak pidana.

"Semua dokumen dan barang bukti dianalisa dan diperiksa digital forensik," imbuhnya.

Penggeledahan tersebut dilakukan sesudah Kejari Bengkulu menetapkan PH anggota DPRD Kota Bengkulu sebagai terdangka.

cari bukti tambahan kasus korupsi pasar panorama, penyidik kejari bengkulu geledah 3 lokasi                            harianbengkuluekspress.id - kejaksaan negeri bengkulu melakukan penggeledahan untuk menambah bukti kasus korupsi pemanfaatan aset pasar panorama kota bengkulu tahun 2025, kamis 2 oktober 2025. 
tiga lokasi digeledah tim penyidik pidsus kejari bengkulu dengan pengawalan anggota tni bersenjata lengkap.
 tiga lokasi yang digeledah diantaranya rumah pribadi milik tersangka ph di jalan al mukaromah, kelurahan dusun besar, kecamatan singaran pati. 
kemudian rumah pa (saksi) di jalan garuda, kelurahan padang nangka dan uptd pasar panorama di jalan salak.
baca juga:pemdes siring agung prioritaskan pembangunan jalan rabat beton
baca juga:desa muara dua mulai tanam jagung sadesahe
 kepala kejaksaan negeri bengkulu, yeni puspita sh mh melalui kasi intelijen, fri wisdom s sumbayak sh mh mengatakan, dari penggeledahan yang dilakukan sejak siang hingga malam penyidik menyita sejumlah dokumen terkait pelanggaran pengelolaan aset pasar panorama. 
"semua dokumen, data dan barang bukti terkait penyidikan yang sedang kita lakukan dibawa. penggeledahan dilakukan untuk membuat terang tindak pidana korupsi yang terjadi dan menambah alat bukti," jelas kasi intel.
dari rumah milik tersangka ph, penyidik menyita 32 dokumen dan 2 unit handphone, rumah ps 3 dokumen dan 1 handphone dan di uptd pasar 23 dokumen serta 2 unit handphone.
semua dokumen dan barang bukti berupa handphone akan diperiksa secara mendetail. untuk handphone akan diperiksa secara digital forensik. semua dokumen dianalisa mendalam untuk membuktikan adanya unsur tindak pidana.
"semua dokumen dan barang bukti dianalisa dan diperiksa digital forensik," imbuhnya.
penggeledahan tersebut dilakukan sesudah kejari bengkulu menetapkan ph anggota dprd kota bengkulu sebagai terdangka. 
baca juga:desa tebat kubu serius kembangkan bumdes, warga beri dukungan penuh
baca juga:desa batu lambang sambut bantuan bibit ikan untuk wisata tebat gelumpai
apa yang dilakukan tersangka menyalahi aturan, karena tersangka memperjual belikan atau membangun kios tanpa izin resmi. 
kemudian, kios milik tersangka dijual dengan harga rp 55 juta hingga rp 310 juta. untuk pedagang yang tak mampu membayar tidak diperbolehkan menggunakan kios tersebut. 
untuk potensi kerugian negara diperkirakan miliaran rupiah. itu berasal dari pemanfaatan aset yang menyalahi aturan dan penjualan kios yang nilainya mencapai puluhan hingga ratusan juta.(rizky)