FORTRAD 2025 Resmi Dibuka, Bengkulu Utara Hidupkan Kembali Tradisi dan Olahraga Rekreasi
APRIZAL/BE MEMANAH: Salah satu olahraga yang digemari adalah memanah.--
Harianbengkuluekspress.id - Semangat kebersamaan dan pelestarian budaya lokal kembali menggema di Kabupaten Bengkulu Utara dengan digelarnya Festival Olahraga Rekreasi dan Tradisional (FORTRAD) tahun 2025. Bertempat di Alun-Alun Rajo Malim Paduko, kegiatan yang menjadi wadah kolaborasi antara olahraga, budaya, dan rekreasi keluarga ini resmi dibuka oleh Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE MAP. Acara tersebut juga dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, organisasi wanita, para pelajar, hingga masyarakat umum yang memadati kawasan alun-alun sejak pagi.
Festival yang mengusung semangat pelestarian budaya tersebut langsung disambut antusias masyarakat. Sejak pukul 06.00 WIB, ratusan peserta turut mengikuti Family Fun Run yang menjadi rangkaian pembuka FORTRAD. Kegiatan dilanjutkan dengan senam jantung sehat yang melibatkan berbagai komunitas senam, instansi pemerintah, dan masyarakat umum. Suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan terlihat jelas dari antusias peserta yang menjadikan kegiatan ini sebagai momentum mempererat hubungan antarwarga.
Usai pemanasan dengan olahraga rekreasi, panggung utama FORTRAD mulai dipadati penonton saat memasuki sesi lomba-lomba tradisional. Beragam permainan rakyat yang selama ini menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal kembali dihidupkan, mulai dari lomba egrang, bakiak panjang, hingga panahan. Perlombaan ini tak hanya mampu menghibur masyarakat, tetapi juga berhasil mengundang nostalgia bagi generasi yang pernah merasakan permainan tersebut pada masa kecil.
Egrang dan bakiak panjang menjadi cabang yang paling menyita perhatian. Peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga perwakilan desa beradu keseimbangan dan kerjasama tim. Sorak-sorai masyarakat yang memenuhi sisi alun-alun menambah semarak suasana. Sementara itu, perlombaan panahan yang memadukan unsur olahraga dan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda yang ingin memperlihatkan ketangkasan dan konsentrasi mereka. Termasuk Bupati dan isteri serta jajaran Forkopimda dilingkup Pemkab Bengkulu Utara yang juga ikut langsung perlombaan tersebut.
BACA JUGA:Kopdes Harus Jadi Pusat Perekonomian Desa
BACA JUGA:Bangun Indonesia Dari Desa, Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto Pulang Kampung
Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, dalam sambutannya menegaskan bahwa FORTRAD tidak hanya menjadi agenda seremonial tahunan. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana mempromosikan daerah dan memperkuat karakter budaya lokal.
“FORTRAD ini adalah wadah bagi kita semua untuk merawat kearifan lokal. Festival ini bukan sekadar lomba atau hiburan, namun upaya untuk melestarikan budaya dan permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan generasi muda. Kita ingin memberikan ruang rekreasi yang sehat, mendidik, dan tentu saja menghibur bagi seluruh masyarakat Bengkulu Utara,” ungkap Bupati Arie.
Bupati juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM. Lapak-lapak kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal yang memenuhi area festival menambah semarak acara sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil di daerah tersebut.
"Kegiatan ini juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM. Karena adanya Lapak-lapak kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal yang memenuhi area festival yang memberikan peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil kita," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Arie juga menuturkan bahwa Festival ini menjadi bukti bahwa olahraga dan tradisi dapat berjalan beriringan, menghadirkan rekreasi positif sekaligus memperkokoh identitas daerah.
"Ini menjadi bukti bahwa olahraga dan tradisi dapat berjalan beriringan, menghadirkan rekreasi positif sekaligus memperkokoh identitas daerah," tandasnya.
Memasuki sore hari, kemeriahan FORTRAD tidak berhenti. Pagelaran Pentas Seni Tradisional menjadi penutup sesi siang dengan menampilkan ragam karya budaya Bengkulu Utara. Berbagai sanggar seni lokal tampil membawakan tarian daerah, musik tradisional, dan atraksi budaya lainnya. Panggung utama yang dihiasi ornamen khas Bengkulu Utara menjadi pusat perhatian, menghadirkan euforia budaya yang mempersatukan masyarakat dari berbagai lapisan.
Festival Olahraga Rekreasi dan Tradisional ini berlangsung selama satu hari penuh, menghadirkan hiburan, edukasi, dan semangat sportivitas untuk semua kalangan. Sebagai puncaknya, FORTRAD 2025 ditutup dengan pesta kembang api pada malam hari, memberikan pengalaman berkesan bagi masyarakat yang hadir.