Harian Bengkulu Ekspress

Sukses Tekan Kemiskinan, Gubernur Helmi Hasan Raih Penghargaan dari Kemendagri

Mendagri Muhammad Tito Karnavian memberikan selamat kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan atas prestasi yang diraih Provinsi Bengkulu di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 1 Desember 2025 malam.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu, H Helmi Hasan SE kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. 

Di tengah tantangan ekonomi global, Bengkulu dinobatkan sebagai pemenang kategori penanggulangan kemiskinan tingkat provinsi dengan fiskal sedang dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025.

​Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin, 1 Desember 2025 malam.

BACA JUGA:Tahun 2026, Kodim Kaur Mulai Dibangun, Pemda Kaur Siapkan Lahan 2 Hektare

BACA JUGA:Jerat Birokrasi dalam Pengelolaan Zakat, Tumpang Tindih Peran BAZNAS dan LAZ

​Acara yang digelar atas kolaborasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Tempo Media Group ini menjadi panggung pembuktian bagi daerah-daerah yang mampu mengelola anggaran terbatas namun menghasilkan dampak masif bagi kesejahteraan rakyat.

​Kemenangan Bengkulu tidak didapat secara instan, melainkan berbasis pada indikator data. 

Penilaian kategori ini menitikberatkan pada keberhasilan daerah dalam mengurangi persentase penduduk miskin serta Indeks Kedalaman Kemiskinan.

​Provinsi Bengkulu berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,48 persen. Kemudian, kedalaman kemiskinan 0,01 persen. Angka tersebut melampaui rata-rata pada pemprov lain di Indonesia dengan fiskal sedang. Masing-masing 0,57 persen dan 0,11 persen.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, selama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Ir H Mian dirinya telah berkomitmen lewat program bantu rakyat. 

Program ini merupakan strategi terintegrasi yang menyasar infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan pangan. Pengentasan kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan infrastruktur, khususnya jalan.

​"Jalan mulus contohnya. Ketika akses jalan layak, maka ekonomi masyarakat akan bergerak. Sebaliknya, keterbatasan akses jalan membuat ekonomi masyarakat menjadi terhimpit," ujar Helmi, Selasa, 2 Desember 2025.

Dijelaskannya, konektivitas merupakan kunci membuka isolasi ekonomi, khususnya di tingkat desa. 

Ketika hasil bumi bisa diangkut dengan mudah dan biaya logistik murah, pendapatan petani dan pedagang kecil otomatis meningkat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan