Rektor Pastikan UTBK Tidak Ada Kecurangan

Minggu 05 May 2024 - 21:46 WIB
Reporter : Budhi
Editor : Haijir

Harianbengkuluekspress.id - Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Dr Retno Agustina Ekaputri memastikan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) tahun 2024 ini  transparan, tidak ada kecurangan.

Apalagi, SNBT ini menjadi cara kedua bagi para calon mahasiswa untuk bisa masuk ke kampus negeri.

Selain untuk memastikan UTBK-SNBT tak ada kecurangan, ia juga memastikan jika para peserta mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang baik.

"Kita akan terus memastikan tidak ada tindak kecurangan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT ini, baik yang dilakukan oleh peserta maupun pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Rektor, Minggu, 5 Mei 2024.

BACA JUGA:Lakalantas Lalu Hanyut, Warga SAM Ditemukan MD, di Sini Lokasinya

BACA JUGA:Jembatan Matan Terancam Putus

Dirinya mengatakan, setiap peserta ketika mengikuti UTBK-SNBT ini diperiksa betul sebelum masuk ruangan. Gunakan metal detector untuk memastikan peserta tidak membawa alat komunikasi berteknologi canggih yang dapat digunakan untuk bisa melakukan kecurangan.

"Tentu semua persiapan sudah dilakukan dan matangkan sejak jauh hari, sehingga peluang untuk melakukan kecurangan kita pastikan tak akan terjadi," katanya.

Sementara itu, Ketua panitia lokal UTBK- SNBT Bengkulu yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik Unib, Prof Dr Mochamad Lutfi Firdaus menjelaskan, pelaksanaan UTBK-SNBT akan terbagi dua gelombang.

Untuk gelombang pertama dari tanggal 30 April lalu sampai 2 hingga 7 Mei nanti dan untuk gelombang keduanya dari tanggal 14-20 Mei 2024.

BACA JUGA:Maju Pilkada Kaur, Okkie Bidik 6 Parpol Ini

“Untuk jumlah peserta test yang terdaftar sebanyak 7.811 orang, yang berasal dari Provinsi Bengkulu sendiri maupun dari luar provinsi. Kita juga terus melakukan pengawasan secara ketat baik sebelum, sedang dan setelah berlangsungnya tes,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, saat pelaksanaan UTBK SNBT tahap pertama ini, ada satu peserta yang terpaksa harus disuruh pulang dan batal mengikuti test dikarnakan terlambat hadir.

"Peserta yang bersangkutan berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara dan baru pada pagi hari menjelang ujian peserta tersebut menyebutkan mengalami pecah ban motor sehingga mengalami keterlambatan satu jam," terangnya.

Dia juga menerangkan, panitia tentu tidak bisa mentolerir karena keterlambatannya sudah satu jam.

Kategori :