Terkait isu Meriani akan berpasangan dengan Rohidin Mersyah sebagai bakal calon Wagub Bengkulu, Mardi mengaku memang isu itu sudah banyak berkembang.
Namun, pihaknya menghargai isu politik yang bermunculan. Apalagi memang banyak tokoh yang akan maju di Pilgub jalur parpol.
"Simulasi berpasangan itu, hal yang lumrah saja. Kita tidak tahu siapa yang membuat itu. Kita hargai. Semuanya masih sangat cair. Apalagi proses di partai masih berjalan," tutur Mardi.
Mardi menjelaskan, Meriani saat ini memang telah mengembalikan formulir pendaftaran di Partai Gerindra dan Partai Hanura. Pihaknya akan tetap mengikuti proses politik di parpol, siapa yang akan diusung di Pilgub Bengkulu.
"Nanti ada waktunya, siapa-siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dari parpol dan menancapkan diri maju di BD 1 maupun BD 2," jelasnya.
Di sisi lain, Mardi mengatakan, setelah mengembalikan formulir pendaftaran ke Partai Gerindra dan Partai Hanura, Meriani akan mengikuti proses lain di dua parpol yaitu PDI-P dan Partai Demokrat.
Sebab, dua parpol ini memiliki mekanisme langsung untuk berkomunikasi ke DPP.
"Komunikasinya ke DPP, meskipun tetap lewat DPD. Jadi kita ikuti prosesnya," ungkap Mardi.
Sementara itu, Anggota Tim 5 Penjaringan Balon Kepala Daerah (Kada) DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu, Heru Despriansyah mengatakan sejauh ini, sudah ada 6 orang balon gubernur mengembalikan formulir pendaftaran. Yaitu, Ahmad Hijazi, Meriani, Rohidin Mersyah, Helmi Hasan, Eni Khairani dan Mian.
"Jadi sudah 6 orang mengembalikan formulir pendaftaran," ungkap Heru.
Menurut Heru, masih ada 5 orang lagi yang belum mengembalikan formulir. Yaitu, Aizan Dahlan, Gusnan Mulyadi, Reskan Effendi, Rosjonsyah dan Ahmad Kanedi yang diketahui sudah berpasangan dengan Dempo Xler maju Pilgub jalur Independen.
"Setelah berkas dikembalikan. Nanti fit dan proper test akan dilakukan di DPP Partai Hanura," tandasnya. (151)