Selain itu, ada juga tipe pemilik franchise yang punya uang, tapi tidak ada tenaga untuk mencari lokasi baru hingga membantu urusan operasionalnya.
Untuk tipe franchise seperti ini, mereka membutuhkan mitra, bukan uang, sehingga mereka biasanya menawarkan harga yang lebih murah.
“Kalau dia mencari mitra kerja, berarti investor hanya mau sleeping, dalam artian mitra yang memberikan uang lalu ditinggal biar berkembang sendiri. Itu bukan franchise yang tepat. Hal ini hanya karena, pemilik franchise membutuhkan orang yang mau membantu operasional di sana,” ujarnya.
3. Franchise Bisnis Artis
Kemudian, ada juga Franchise bisnis artis yang merupakan jenis franchise yang umumnya hanya mencari keuntungan untuk masa yang sangat pendek
“Misalnya, 'Hallo saya sekarang punya bisnis baru nih, bisnis kue di Jakarta dan Bintaro, followers saya jutaan, pasti akan viral dan ramai karena saya artis.' Biasanya usaha seperti ini hanya bertahan selama 6-12 bulan saja,” tutur Adythia.
Tipe ini, sambungnya biasanya buka franchise dengan mencari orang lugu yang punya duit, tapi ketika bisnisnya gagal, hanya bisa memberikan sabar dan berkata bisnis pasti ada risikonya.
Setelah itu, dia akan naik panggung lagi untuk memperkenalkan produk baru lainnya yang akan di franchise-kan lagi.
Oleh sebab itu, Adythia mengingatkan, bagi para pelaku usaha yang berminat mengambil paket franchise atau waralaba.
Dikatakanny, agar dapat memastikan bahwa merk usaha tersebut sudah berjalan setidaknya empat hingga lima tahun dan telah memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).