Harianbengkuluekspress.id - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax di Bengkulu telah mengalami kenaikan pada 10 Agustus 2024 lalu dari sebelumnya Rp 13.800 per liter menjadi Rp 14.300 per liter.
Meski demikian, harga Pertamax di Pertashop masih lebih terjangkau dibandingkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven mengatakan, harga Pertamax di Pertashop dibanderol dengan harga Rp 14.100 per liter, selisih Rp 200 lebih murah dari harga di SPBU.
Hal ini tentu saja membuat Pertashop menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat untuk membeli Pertamax.
"Dengan kualitas yang sama, harga BBM non-subsidi jenis Pertamax di Pertashop sedikit lebih terjangkau dibandingkan yang dijual di SPBU," kata Steven, Minggu 11 Agustus 2024.
BACA JUGA:Ribut di Cafe Bawa Sajam, Pelaku Ditangkap, Disini Lokasinya
BACA JUGA:Target PAD Kota Bengkulu Tak Pernah Tercapai, Dewan Minta Dikaji Ulang
Steven menambahkan bahwa keberadaan Pertashop di daerah-daerah, termasuk Bengkulu, adalah salah satu upaya untuk memberikan alternatif yang lebih ekonomis bagi masyarakat dalam mendapatkan BBM berkualitas.
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di seluruh pelosok tanah air tetap dapat menikmati BBM berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif," tambahnya.
Meskipun selisih harga antara Pertashop dan SPBU tidak terlalu besar, namun hal ini cukup berarti bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang menggunakan BBM dalam jumlah besar.
"Rp 200 per liter mungkin terdengar kecil, tetapi jika dikalikan dengan jumlah liter yang dibutuhkan, penghematan tersebut menjadi cukup signifikan," ujar Steven.
Masyarakat Bengkulu sendiri menyambut baik perbedaan harga ini. Mereka menganggap bahwa kehadiran Pertashop di daerah mereka memberikan pilihan yang lebih hemat di tengah kenaikan harga BBM.
"Kalau bisa lebih murah, kenapa harus bayar lebih mahal? Kualitasnya sama saja," kata Arif, seorang pengendara motor di Bengkulu.
Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang masih mengeluhkan kenaikan harga ini. Mereka berpendapat bahwa kenaikan harga BBM, baik di SPBU maupun Pertashop, menambah beban ekonomi di tengah situasi yang masih belum sepenuhnya stabil.
"Walaupun ada pilihan yang sedikit lebih murah, kenaikan harga tetap saja memberatkan kami," ungkap Ratna, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Bentiring, Kota Bengkulu.(999)