Harianbengkuluekspress.id- Supratman (39) merupakan mantan pekerja proyek jalan, memutuskan untuk banting setir menjadi penjual bakso bakar sejak tahun 2018.
Ia sering berjualan dilokasi depan Kampus Universitas Dehasen, usaha bakso bakarnya kini berkembang pesat dan memberikan penghasilan yang stabil .
Supratman memulai usaha penjualan bakso bakarnya setiap sore hari, tepatnya pukul 16:00 hingga 23:00 WIB.
Ia menceritakan bahwa keputusan untuk beralih profesi ini diambil setelah meninggalkan pekerjaannya di proyek jalan.
BACA JUGA:Manda, Sarjana Pendidikan Pilih Jual Geprek, Begini Kisahnya
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Facial Tidak Boleh Dilakukan Setelah Olahraga, Ini Kata Ahlinya
“Sebelum jualan bakso bakar, saya dulu bekerja di proyek jalan. Setelah itu, saya mencoba berjualan bakso bakar dan Alhamdulillah lancar dan penghasilannya lumayan,” ujar Supratman kepada wartawan BE, selasa 20 agustus 2024.
Keputusan Supratman untuk berjualan bakso bakar ternyata menghasilkan hasil yang menggembirakan. Dalam sehari, ia mampu meraup keuntungan sekitar Rp 200.000 hingga Rp 500.000.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan kestabilan ekonomi bagi keluarganya.
Dengan lokasinya yang berada di depan kampus, Supratman dapat menarik banyak pelanggan, terutama pelajar yang mencari camilan di sore hingga malam hari.
Kepopuleran bakso bakar yang ia jual tidak lepas dari kualitas rasa dan pelayanan yang ramah, sehingga pelanggan sering kembali untuk membeli.
Meski awalnya ragu, Supratman kini merasa puas dengan keputusannya untuk beralih profesi.
Baginya, usaha bakso bakar ini tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga kepuasan dalam melayani pelanggannya setiap hari.
BACA JUGA:Dievaluasi, Kemenag Siapkan Langkah Startegis Kemandirian Pesantren Bidang Ini
BACA JUGA:Elmawati, Penjual Goreng Beromset Jutaan Perhari, Ini Kunci Suksesnya