Harianbengkuluekspress.id- Pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024 tingkat SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat resmi ditutup.
Alhasil, Provinsi Jawa Barat dinobatkan sebagai juara umum, dengan total peroleha medali sebanyak 47 medali dengan rincian 24 medali emas, 15 medali perak, dan 8 medali perunggu.
Posisi kedua diraih Provinsi Jawa Tengah dengan total 41 medali yang terdiri atas 18 medali emas, 9 medali perak, dan 14 medali perunggu.
Dan di posisi ketiga ada Provinsi DKI Jakarta dengan total 36 medali yang terdiri atas 16 medali emas, 9 medali perak, dan 11 medali perunggu.
“Selamat kepada anak-anakku yang telah meraih juara. Jadikan prestasi ini sebagai langkah untuk terus maju dalam kompetisi olahraga selanjutnya.Dan bagi anak-anakku yang belum berkesempatan menjadi juara, jangan berputus asa karena masih terbuka kesempatan kalian. Teruslah berlatih, belajar untuk memperbaiki kekurangan karena masih banyak kesempatan untuk berkompetisi di kemudian hari,” tutur Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani.
BACA JUGA:Tak Perlu Perawatan Mahal, Minuman ini Bisa Bikin Kulit Putih, Sehat dan Glowing
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Imbau Warga Lestarikan Lahan Pertanian, Ini Bahayanya Jika Alih Fungsi
Dikatakannya, capaian atlet internasional menurutnya merupakan hasil dari pencapaian atas kompetisi olehraga berskala nasional dan salah satunya adalah O2SN.
Oleh karena itu, sudah semestinya langkah sukses para atlet terdahulu menjadi contoh bagi adik-adik atlet yang baru saja menjuarai O2SN untuk terus berlatih, belajar dan berjuang menjadi yang terbaik.
“Saya berharap atlet-atlet O2SN nantinya dapat menciptakan prestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Kita buktikan pada dunia bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang olahraga dan mampu bersaing dengan unggul dan tangguh,” pesannya.
Seperti diketahui, O2SN adalah salah satu program pengembangan, pembinaan, dan akutualisasi talenta olahraga bagi peserta didik di tingkat dasar, menengah, dan khsusus.
Sebagai satuan kerja yang bertugas melakukan pembinaan terhadap guru di Indonesia, Dirjen GTK menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kompetensi guru khususnya guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Ia percaya bahwa pengembangan kompetensi guru adalah hal terpenting dalam transformasi pendidikan di Indonesia dan hal tersebut menjadi modal untuk mencetak generasi emas yang unggul, tangguh, sehat, cerdas, dan sportif.
“Kami turut mendorong Bapak/Ibu guru mengembangkan minat dan bakat murid-muridnya dalam bidang olahraga. Kami sangat mendukung guru PJOK yang mengajarkan kecintaan terhadap olahraga kepada murid-muridnya baik sebagai dorongan untuk menjadi atlet profesional maupun untuk mengajarkan olahraga demi terwujudnya murid Indonesia yang aktif, sehat, sepanjang hayat,” jelasnya.
BACA JUGA:Kalibrasi Arah Kiblat Masjid Harus Segera Tuntas, Ini Targetnya