Tekan Pengangguran, Job Fair di Benmall Sediakan 4.999 Lowongan Kerja

Kamis 12 Sep 2024 - 21:47 WIB
Reporter : Eko
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Angka pengangguran di Provinsi Bengkulu masih cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, dari 1.116.138 orang angkatan kerja pada Februari 2024, sebanyak 35.394 orang masih menjadi pengangguran. Sementara 1.080.744 orang telah mendapatkan pekerjaan.

Jika di klaster berdasarkan jenis kelamin, angka pengangguran laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Laki-laki sebesar 10,06 persen dan pengangguran perempuan sebesar 8,33 persen. 

Pada Februari 2024, pengangguran dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya. 

Angkanya mencapai 7,36 persen dan angka pengangguran terendah dari pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 1,48 persen.

Gubernur Bengkulu, Prof H Rohidin Mersyah mengatakan, persoalan pengangguran terus akan diatasi. Namun demikian, ada hal lain yang perlu diubah dalam pola berpikir. Agar lulusan pendidikan tinggi tidak selalu berpikir setelah lulus harus mencari kerja. Namun juga berani membuka usaha sendiri.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Cover Seluruh Linmas dengan BPJS Ketenagakerjaan, Dianggarkan Tahun Ini

BACA JUGA:Korupsi Dana BOS untuk Judi Online, Mantan Kepsek dan Sekretaris SMPN 17 Kota Bengkulu Dilimpahkan

"Jangan selalu berpikir setelah kuliah mencari pekerjaan. Sekarang dengan kurikulum merdeka belajar, bisa memberikan ruang untuk membuka usaha baru," terang Rohidin usai membuka Bengkulu Job Fair 2024, di Bencoolen Mall, Kamis, 12 September 2024.

Rohidin mengatakan, Kurikulum Merdeka Belajar dinilai dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan. Apalagi lulusan kuliah banyak memiliki relasi dan jejaring.

"Sekarang ini juga banyak anak kuliah telah mulai membuka bisnis sendiri, dengan jenis usaha yang lebih fleksibel," ujarnya.

Dalam membuka usaha, lanjut Rohidin, tidak harus berpikir ada tempat usaha, pabrik maupun karyawan. Namun mampu menangkap peluang untuk membuat usaha. Termasuk mampu menangkap peluang beasiswa yang diberikan pemerintah.

"Mahasiswa harus bisa mempersiapkan diri dan sering kesulitan itu kemampuan bahasa. Saya kira, kalau sejak awal dilatih, maka tidak akan ada persoalan," ungkap Rohidin.

Di sisi lain, dalam mengurangi angka pengangguran, Pemprov Bengkulu juga fokus memfasilitasi membuka lowongan kerja melalui program Bengkulu Job Fair. 

Rohidin mengatakan, lebih dari 50 perusahaan membuka lowongan kerja. Lewat Job Fair ini ada sebanyak 4.999 lowongan kerja untuk sektor kesehatan, perkebunan, pertambangan, pabrik, retail dan lowongan kerja ke luar negeri.

"Lewat Job Fair bisa lebih tersistem dan terjamin dalam membuka lowongan kerja. Seleksinya bisa objektif dan terbuka," ungkap Rohidin.

Kategori :