Harianbengkuluekspress. id- Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melakukan identifikasi dan deteksi dini aliran paham keagamaan yang berkembang di daerah.
Acara yang dikemas dengan melibatkan ormas keagamaan islam dan kasi bimas Islam kantor kemenag kabupaten/kota se-provinsi Bengkulu sekaligus sebagai ajang pemetaan terhadap berkembangnya aliran atau gerakan keagamaan yang ada di daerah.
Pemetaan itu dilakukan dengan cara mengedukasi tentang pemahaman keagamaan yang benar.
Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. H. Ajamalus, MH mengatakan kegiatan ini sangat penting dilakukan dalam rangka menyiapkan langkah preventif untuk mengetahui, memetakan potensi dan sekaligus memitigasi permasalah konflik sosial keagamaan.
para peserta yang terdiri dari Kasi Bimas Islam dan tokoh masyarakat akan mengetahui tentang ciri dan cara mengenali, identifikasi dini dan strategi menangkal paham menyimpan yang berpotensi menjadi radikal, dan ekstrim.
BACA JUGA:Ini Dia Masjid Percontohan Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2024
BACA JUGA:Tampil di Jakarta Muslim Fashion Week, Karya Fesyen Siswa SMK Diminati Pembeli Dari Lima Benua
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bidang Urais, dan khususnya seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan dan menyampaikan informasi secara baik kepada masyarakat," tutup Kakanwil.
Disisi lain, Kepala Bidang Urais H. Pahrizal, M.Si mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan gambaran sekaligus untuk melakukan pemetaan terhadap berkembangnya aliran atau gerakan keagamaan yang ada di daerah, serta melakukan edukasi tentang pemahaman keagamaan yang benar.
"Dari kegiatan ini kita bisa mendeteksi secara dini terhadap kerawanan tersebut dan akan kita jadikan basis data untuk menyusun program pencegahan dan pengawasan aliran paham keagamaan," ujar Kabid Urais.
Diharapkan melalui kegiatan ini para peserta yang terdiri dari Kasi Bimas Islam dan tokoh masyarakat akan mengetahui tentang ciri dan cara mengenali, identifikasi dini dan strategi menangkal paham menyimpan yang berpotensi menjadi radikal, dan ekstrim. (**)