Saat menempuh pendidikan dibangku SMA, Yandri bermalam di pondok kebun neneknya di sekitaran wilayah Kutau Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna Bengkulu Selatan.
Untuk sekolah ke SMA 1 di kawasan Duayu, Yandri berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 4 km.
Setelah naik kelas II SMA, Yandri pun pindah tempat bermalam. Ia menjadi penjaga masjid atau marbot di sekitaran jalan Letnan Jahidin yang lokasinya cukup dekat dengan SMA 1.
Selama menjadi marbot masjid, Yandri yang masih remaja meluangkan waktunya untuk menjadi guru ngaji. Yandri menekuni aktivitasnya itu sampai menyelesaikan pendidikan SMA.
“Karena ekonomi keluarga kami tidak mampu, jadi kakak saya (Yandri) menginap di mesjid, dan juga menjadi guru ngaji. Soalnya mau sewa kosan orang tua kami tidak ada uang. Uang jasa mengajar mengaji juga jadi biaya tambahannya waktu sekolah,” ujar Siptin.
Setelah tamat SMA, Yandri yang merupakan putra ke empat dari tujuh bersaudara melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Bengkulu (UNIB).
Ia masuk fakultas pertanian dengan mengambil jurusan peternakan. Saat kuliah, Yandri tidak mengandalkan uang orang tua untuk biaya kuliah dan biaya hidup.
BACA JUGA:Putra Bengkulu Jabat Menteri, Resmi Dilantik Presiden Prabowo jadi Menteri PDT
BACA JUGA:Presiden RI Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih, Berikut Nama-nama Menterinya
Namun, ia bekerja sebagai juru bayar listrik PLN. Dari pekerjaannya itu, Yandri bisa menghasilkan uang untuk biaya kuliah dan biaya hidup selama kuliah.
“Waktu kuliah (Yandri) sudah cari duit. Soalnya orang tua kami miskin, tidak ada uang untuk jaminan biaya kuliah,” sambung Siptin.
Setelah menyelesaikan kuliah tahun 1997/1998 dan meraih gelar SP. Selanjutnya lulusan S-2 Universitas KH. Abdul Chalim pada tahun 2024 dengan gelar MPd.
Setelah lulus menjadi sarjana pertanian (SP), Yandri berangkat ke Jakarta. Dari situlah awal karir politiknya dimulai.
Ia bertemu dengan petinggi PAN seperti Hatta Rajasa, Amien Rais dan Zulkifli Hasan. Yandri sempat menjadi sopir dan pesuruh.
Berkat kecerdasan, ketekunan dan kemampuan bergaul yang mumpuni, Yandri diberi ruang untuk berkarir di politik.
Ia masuk pengurus DPP PAN, kemudian menjadi staf ahli fraksi PAN di DPR RI. Sebelum akhirnya ikut mencalonkan diri sebagai DPR RI dan terpilih.