Waspada Suhu Panas, Dinkes Minta Masyarakat Perbanyak Minum

Jumat 01 Nov 2024 - 14:27 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Akhir-akhir ini Provinsi Bengkulu dilanda cuaca  panas terik. 

Tingginya curah panas ini diduga imbas dari siklon tropis dari belahan bumi Utara yang belum berakhir. 

Meminimalisir  dehidrasi  serta menurunya kekebalan tubuh manusia,  Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperbanyak konsumsi air, Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari  dehidrasi. 

" Warga sebaiknya mengonsumsi air putih  matang bukan air galon, minimal dua liter perhari untuk menghindari dehidrasi karena suhu panas dalam beberapa terakhir, " ungkapnya. 

BACA JUGA:Toko New Khatulistiwa Rayakan 38 Tahun Berdiri dengan Syukuran dan Donasi

BACA JUGA:Untuk Pelaku UMKM, Ada KUR BSI Rp 225 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Proses Cepat, Segini Angsurannya

Dikatakannya, suhu tubuh manusia berkisar antara 36 hingga37 derajat Celcius. Jika warga sering mengonsumsi minuman dingin, sistem kekebalan tubuh mereka dapat melemah dan mereka dapat jatuh sakit.

Dibeberkannya,  selama suhu panas melanda, sudah banyak warga  yang mengalami flu dan batuk.

Oleh arena itu, pihaknya tak bosan-bosan mengingatkan kepada warga masyarakat agar tetap menjaga kekebalan tubuh, dengan cara mengonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga. 

Tidak hanya itu, warga juga dapat meningkatkan aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan sehat, yang akan membantu aliran darah dalam tubuh mereka lebih lancar.

BACA JUGA:Tingkatkan Ketahanan Pangan, Dukung Produksi Pangan Lokal

BACA JUGA:Kadinkes Imbau Warga Hindari Makanan Berminyak, Ini Dampak Negatifnya

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengatakan bahwa suhu  panas yang terjadi dalam  hari terakhir ini disebabkan oleh Siklon Tropis Trami dan Siklon Tropis Kong Lay.

Angin yang mengarah ke belahan bumi utara akibat adanya Siklon Tropis Trami dan Siklon Tropis Kong Lay menyebabkan sedikitnya jumlah awan.

"Matahari mencapai permukaan secara langsung karena angin telah ditari kkearah belahan bumi utara." ungkap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anan Anwar.

Kategori :