Harianbengkuluekspress.id - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu berkomitmen mendukung pertanaman padi biofortifikasi sebagai solusi mencegah stunting pada anak. Bahkan demi mewujudkan hal tersebut, sejumlah daerah penghasil padi di Bengkulu, menjadi fokus penanaman benih padi dari program bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, budidaya padi biofortifikasi bertujuan untuk menyediakan beras yang kaya gizi, terutama untuk mengatasi stunting. Pemerintah daerah di Bengkulu sedang mengembangkan benih tersebut karena mengandung Zinc (Zn) yang lebih tinggi dibandingkan varietas lain.
"Kami akan terus mendorong budidaya benih padi
biofortifikasi di Bengkulu, karena memiliki kandungan Zinc yang tinggi dan baik untuk mengatasi stunting," kata Rizon, Senin 4 November 2024.
BACA JUGA:Dinas PUPR Rehab Puluhan Masjid, Bersumber Dari Dana Aspirasi DPRD Rp 4 Miliar
BACA JUGA:Susu Pilbup dan C Hasil Pleno Tiba di BS
Zinc merupakan zat gizi mikro penting untuk mendukung sistem kekebalan dan metabolisme tubuh. Dengan terpenuhi asupan Zinc didalam tubuh maka akan membuat tubuh menjadi sehat dan terhindar dari risiko stunting.
"Kami berharap kehadiran benih padi biofortifikasi bisa membantu memenuhi Zinc dan mencegah stunting" ujar Rizon.
Seperti diketahui, kekurangan Zinc dalam tubuh mengakibatkan kecerdasan rendah, daya tahan lemah, produktivitas rendah, pertumbuhan dan penambilan kulit, rambut dan kuku tidak optimal dan perkembangan kognitif dan motorik terganggu. Sehingga dengan kehadiran padi biofortifikasi kebutuhan Zinc bisa tercukupi.
"Pada anak balita stunting, volume otak cenderung lebih kecil. Jika kelak tumbuh dewasa, anak balita tersebut berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti darah tinggi, jantung, dan diabetes, makanya Zinc sangat diperlukan," tuturnya.
BACA JUGA:Pemkot Dirikan Posko Pengaduan HAM, Teken PKS dengan Kemenkum-HAM
Rizon mengaku, hasil panen dari budidaya beras biofortifikasi nantinya dijual ke daerah dengan angka stunting yang masih tinggi di Bengkulu. Salah satu daerah yang menjadi target, yakni Kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara. Sebab, daerah ini memiliki angka stunting yang masih tinggi.
"Kami ingin menanam benih padi berkualitas tinggi dengan kandungan gizi lebih lengkap di banyak daerah di Bengkulu, diantaranya Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara karena angka stunting masih tinggi di daerah ini," kata Rizon.
Selain itu, Rizon mengaku, padi biofortifikasi dari pemerintah pusat memiliki hasil panen yang setara dengan benih biasa yang ditanam petani. Ini memberikan keyakinan kepada petani bahwa mereka dapat menanam tanaman ini tanpa hambatan khusus.
"Untuk hasil sama seperti beras biasa, jadi ini tentu saja bisa mendorong petani padi di Bengkulu untuk membudidayakan padi ini di Bengkulu," pungkasnya. (Rewa Yoke)