Harianbengkuluekspress.id- Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Pasalnya, mereka mampu berinovasi dengan membuat rompi pendingin.
Karya mereka ini berhasil menyabet medali perak dalam ajang Second International Youth Summit di Kuala Lumpur di Malaysia.
Rompi pendingin diberi nama Ocean Pulse Smart Vest karya dari tim mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unair yakni Ririn Dwi Antari, Istighfar Rohmah, Fidella Rachmadiana Azra, Daniswara Zahra Anindita.
Untuk menghasilkan rompi pendingin ini, mereka juga berkolaborasi dengan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
BACA JUGA:Polisi, Mahasiswa dan Masyarakat Bersihkan Pantai Panjang dan Tanam Pohon
BACA JUGA:Mahasiswa dan Siswa SMK Merapat, Kemensetneg Buka Program Magang 2025, Ini Jadwal dan Syaratnya
Adapun fungsi dari rompi tersebut adalah untuk memberikan sensasi dingin saat dipakai.
Istighfar, salah satu penggagasnya menuturkan, rompi ini dibuat karena banyak kasus heat stroke pada nelayan tradisional. Mereka kerap merasakan kondisi tersebut pada siang hari.
"Ide ini muncul dari banyaknya kasus heat stroke pada nelayan tradisional yang melaut di siang hari. Panasnya suhu di laut, dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh secara drastis. Hal ini dapat berbahaya bagi nelayan karena dapat menyebabkan heat stroke yang membuat nelayan pingsan, kejang sampai adanya pendarahan," ungkapnya dilansir dari laman Unair.
Rompi buatannya ini juga bisa menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitar. Cara kerjanya pun otomatis karena menggunakan sensor pendingin termoelektrik yakni peltier.
Sensor tersebut tertanam dalam rompi kemudian akan mendeteksi kenaikan suhu sekitar.
Jika suhu di sekitar mencapai 38 derajat, maka rompi akan otomatis mengaktifkan peltier. Kemudian peltier melepaskan sensasi dingin pada rompi.
Dalam penggunaannya, peltier pada rompi menggunakan energi matahari melalui panel surya untuk Selanjutnya berubah menjadi sensasi dingin melalui reaksi termoelektrik.
Sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan tanpa perlu mengganti peltier secara berkala.
Anggota tim lainnya Fafa menambahkan, hingga saat ini ia dan tim tengah mengurangi efek kejut listrik pada rompi. Efek tersebut bisa sebentar dirasakan pada saat mengeluarkan sensasi dingin.