"Ada orang yang tekuni ilmu ekonomi, tapi miskinnya Masyaallah. Ada yang gobloknya Masyaallah tapi kaya," terang Gus Baha.
Fenomena ini, menurut Gus Baha, menunjukkan bahwa rezeki seseorang tidak selalu bergantung pada kecerdasan atau keterampilannya dalam bekerja. Hal ini ditekankan dalam sebuah hadis qudsi yang pernah disampaikan oleh Gus Baha.
"Nabi Musa pernah bertanya kepada Allah, mengapa rezeki diberikan kepada orang bodoh yang bahkan tidak memiliki ilmu?" terang Gus Baha menjelaskan sebuah hadits.
BACA JUGA:Gus Baha Sarankan Amalkan Ini di Bulan Rajab, Berikut Keutamaannya
BACA JUGA:Gus Baha Sebut Kebiasaan yang Sangat Disukai Allah SWT, Ayo Kita Terapkan!
Jawaban dari Allah dalam hadis tersebut sederhana, tetapi sarat dengan makna yang mendalam.
"Supaya dia tahu bahwa yang mengendalikan rezeki itu saya, bukan ilmunya dia," tambah Gus Baha.
Pesan ini menggarisbawahi bahwa rezeki sepenuhnya berada di tangan Allah, bukan hanya bergantung pada kemampuan atau usaha manusia.
Gus Baha juga memberikan contoh tentang situasi di mana seseorang yang cerdas malah bekerja untuk orang yang kurang cerdas.
"Jadi, banyak orang misalnya kita yang pintar dipekerjakan oleh orang yang enggak pintar," kata Gus Baha.
Ini sekali lagi menunjukkan bahwa rezeki bukan soal siapa yang lebih pintar, melainkan siapa yang diberi anugerah oleh Allah.
Menurut Gus Baha, hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi setiap orang untuk tidak hanya mengandalkan ilmu dan usaha dalam mencari rezeki.
"Usaha itu penting, tapi lebih penting lagi menyadari bahwa semua rezeki datang dari Allah," papar Gus Baha.
Kesadaran ini diharapkan dapat membuat manusia lebih bersyukur dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi ujian kehidupan.
Gus Baha juga mengingatkan agar manusia tidak terlalu membandingkan dirinya dengan orang lain, terutama dalam hal rezeki.
"Kadang kita merasa tidak adil ketika melihat orang yang kurang berilmu hidupnya berkecukupan, sementara kita yang berilmu justru kekurangan," ujar Gus Baha.