Mendikti Saintek Akan Rekrutmen Guru SMA Unggulan Garuda Baik Dalam Maupun Luar Negeri, Begini Bocorannya

Selasa 14 Jan 2025 - 14:43 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id-  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek),Prof.  Satryo Sumantri Brojonegoro akan membuka kesempatan kepada para pendidik nasional dan internasional untuk menjadi pengajar di SMA unggulan Garuda.

 Satryo mengatakan bahwa kementerian akan mempertimbangkan lebih lanjut sebelum memutuskan opsi terbaik.

 “Tergantung, mana yang terbaik saja. Luar (negeri) bisa, dalam (negeri) bisa,” katanya saat ditemui di kantor BKKBN di Jakarta Timur pada hari Senin, 13 Januari 2025.

 Sebelumnya, Wamendiktisaintek Stella Christie mengatakan SMA Garuda akan mendatangkan  guru dari luar negeri untuk mengajar di sekolah tersebut. “Guru-guru dari luar negeri akan memberikan kami wawasan untuk bisa menempuh pendidikan  di universitas-universitas terbaik di dunia,” katanya. 

Ia juga tetap ingin guru-guru lokal, dan tetap ada  beberapa guru asing. 

“Kami ingin guru lokal,” katanya. Tapi bisa juga guru asing. Mereka mungkin bisa memberikan wawasan. Misalnya, jika Anda tertarik untuk pergi ke luar negeri, ini akan terjadi,” kata Stella di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025. Meski demikian, Stella mengatakan mayoritas guru di SMA Unggulan Garuda adalah guru-guru dari dalam negeri. SMA Unggulan Garuda juga menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB). 

BACA JUGA:Kemendiktisaintek Bangun 40 SMA Unggulan Garuda, Ini Daerahnya

BACA JUGA:Tahun 2025, Kemenristek Dikti Buka 40 SMA Garuda, Ini Kelebihannya

Stella mengklaim bahwa kurikulum ini menawarkan 30% lebih banyak kesempatan untuk masuk ke universitas-universitas top dunia dibandingkan kurikulum lainnya. “Kurikulum IB lebih dikenal dibandingkan kurikulum lainnya, dan saya rasa Anda 30 persen kemungkinan diterima,” kata Stella.

Sementara itu, pemerintah merencanakan empat wilayah di mana SMA Garuda akan dibangun pada tahun 2025. Stella mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari percepatan pendidikan yang dicanangkan pemerintah. 

“Ada empat, NTT, Sulawesi Utara, Bangka Belitung, dan satu lagi di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan atau di sekitar sana,” katanya.

Rencananya, pembangunan sekolah di empat lokasi pertama akan dimulai tahun ini. Meski demikian, Stella menilai pembangunannya akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, ia belum dapat memberikan rincian target penyelesaian pembangunannya. 

Sebelumnya, Menteri Satryo menjelaskan bahwa tiga dari empat lokasi yang direncanakan, yaitu Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara, sudah hampir pasti. Sementara itu, satu lokasi lainnya, yaitu Ibu Kota Negara (IKN), masih dalam tahap pertimbangan. 

“IKN masih dalam pertimbangan karena jumlah penduduknya tidak terlalu banyak. ' ujarnya.

Pembangunan di daerah ini akan memakan waktu setidaknya dua tahun, kata Satryo. Namun, ia tidak menjelaskan kapan peletakan batu pertama dan dimulainya pembangunan sekolah menengah atas tersebut akan dilakukan. (**) 

Kategori :