
harianbengkuluekspress.id - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) di tahun 2025 ini dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dalam penurunan stunting, melaksanakan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Dimana program ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan arahan Presiden untuk menyelesaikan isu strategis nasional, termasuk gizi, hingga pengentasan kemiskinan.
Kepala DPPKB BU, Nova Hendriani SKM MM mengatakan, bahwa pihaknya saat ini telah melibatkan berbagai stakeholder dalam pelaksanaan program Genting tersebut. Dimana saat ini sudah ada 49 dari tenaga vertikal, 6 orang dari TNI dan 23 PNS dilingkup Pemkab BU yang diikuti sertakan dalam mewujudkan program tersebut.
"Jadi intinya dalam hal ini kita ingin mencari orang tua asuh. Program Genting ini menyasar keluarga berisiko stunting, tapi mereka yang katagori keluarga miskin. Dimana ini merupakan program 100 hari kerja Kemendukbangga untuk menyelesaikan isu strategis nasional, termasuk gizi, hingga pengentasan kemiskinan sesuai arahan dari pak Presiden," ujarnya.
BACA JUGA:Investor Rebutan Kelola Wisata Kabawetan di Kepahiang, Ini Keunggulannya
BACA JUGA:Program CKG di Rejang Lebong Siapkan Segini Dokter
Ditambahkanya, bahwa pelaksanaan program Genting mencakup empat aspek, antara lain nutrisi, non nutrisi, akses air bersih dan edukasi. Kesemuanya diarahkan dalam rangka mencegah terjadinya stunting pada keluarga yang terindikasi berisiko stunting dan katagori keluarga miskin.
"Dalam program ini ada 4 aspek yang akan dilaksanakan oleh orang tua asuh, yang semuanya diarahkan untuk mencegah terjadinya stunting pada keluarga yang terindikasi berisiko stunting dan katagori keluarga miskin," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk aspek nutrisi meliputi upaya perbaikan asupan gizi dengan pemberian makan sehat dan bergizi yang seimbang. Pada aspek ini orang tua asuh dapat berkontribusi dengan membantu memenuhi makanan sehat bergizi yang jika dirupiahkan menjadi Rp 15 ribu per hari. Selanjutnya aspek non nutrisi meliputi perbaikan kelengkapan dan fasilitas, diantaranya perumahan, tempat permandian dan tempat buang hajat (buang air). Orang tua asuh yang berkontribusi pada aspek ini dapat menyokong pendanaan yang diperlukan untuk membangun kelengkapan dimaksud.
Begitu juga dengan aspek Air Bersih. Pada aspek ini orang tua asuh dapat berkontribusi membantu pembiayaan untuk penyediaan fasilitas air bersih, seperti membantu pengadaan pipa dan peralatan lainnya. Dan yang terakhir aspek edukasi meliputi upaya penyuluhan, peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai pola hidup bersih dan sehat. Upaya ini dilakukan melalui kampanye di media massa, brosur atau bahkan penyuluhan tatap muka.
"Program Genting merupakan program yang pertama kali diluncurkan pasca BKKBN resmi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Untuk memantapkan pelaksanaan program kami akan melakukan sosialisasi lebih mendalam ke pihak Setdakab BU dalam agar program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal," tandanya.(afrizal)