3. Reseptor adenosin terblokir
Adenosin adalah senyawa kimia di otak yang memengaruhi jam internal tubuh. Kadar adenosin ini jumlahnya dapat berfluktuasi dan cenderung meningkat saat kita terbangun dan menurun ketika tertidur.
Dalam keadaan normal, adenosin berkaitan dengan reseptor di otak untuk memperlambat aktivitasnya dan mempersiapkan waktu istirahat.
Tetapi ketika mengonsumsi kafein, adenosin bisa melonjak, setelah efek kafein menghilang, akumulasi adenosin itu akan membanjiri otak dan menyebabkan perasaan lelah.
4. Memiliki toleransi kafein yang tinggi
Bagi orang yang minum kopi secara teratur atau berlebihan, toleransinya terhadap kopi mungkin bakal meningkat seiring waktu. Tetapi tingkat toleransi itu dapat berubah karena satu dan lain hal.
Beberapa faktornya termasuk usia, berat badan, dan pengobatan. Kopi juga bersifat aditif, sehingga membuat penikmatnya ketagihan. Semakin banyak kopi yang diminum, semakin tinggi pula efek fokus dan waspada.
Ketika tubuh sudah mengalami penurunan toleransi pada kafein, maka efeknya bisa membuat tubuh merasa lelah dan ngantuk.
BACA JUGA: Waspada! Minum Kopi Campur Susu, Ini Efek Negatifnya