Harianbengkuluekspres.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menambah rambu evakuasi bencana. Pemasangan ini disejumlah titik rawan bencana yang tersebar di 6 kelurahan. Disampaikan Kepala BPBD kota, Will Hopi saat ini total yang telah terpasang sejak 2023, sebanyak 247 rambu evakuasi. Pada 2025 ini kembali direalisasikan 75 titik pemasangan.
"Kita sudah ada pemetaan wilayah rawan bencana berdasarkan risiko tertinggi seperti tsunami, gempa dan lainnya," ujar Will Hopi kepada BE, Sabtu, 8 Maret 2025.
Ada 6 kelurahan yang masuk dalam skala rawan seperti kelurahan lempuing, Malabero, Berkas, Penurunan, Beringin Raya dan Pasar Bengkulu. Pemetaan ini pun berdasarkan kajian BNPB yang dilakukan bersama BPBD dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu.
"Untuk rawan tsunami kita harap rambu yang terpasang menjadi peringatan bagi warga sekitar, sehingga kewaspadaan mereka meningkat," jelasnya.
BACA JUGA:Pengadaan Seragam Satpol dan Damkar, Ini Keterangan Asisten I Setda Pemda Kota Bengkulu,
BACA JUGA:Pekerja Dipastikan Terima THR, Ini Pernyataan kepala Disnaker Kota Bengkulu
Sementara itu penetapan jalur evakuasi telah memperhitungkan akses menuju dataran tinggi atau zona aman.
Setiap kantor kelurahan juga dipasangkan papan informasi dan peta wilayah kebencanaan se-Kota Bengkulu. Masyarakat diharapkan dapat membaca dan memahami zona rawan dan zona aman.
"Papan informasi juga menunjukkan jumlah RT yang berpotensi terdampak bencana. Titik kumpul evakuasi kita maksimalkan agar mudah diingat oleh masyarakat," terangnya.
Disisi lain, BPBD telah memperkuat koordinasi lintas sektoral dalam hal penanggulangan bencana. Berbagai strategi atau mitigasi sudah direncanakan agar tindakan yang dilakukan dalam keadaan darurat bisa cepat dan tanggap. (Medi Karya Saputra)