BENGKULU UTARA,BE- Kepolisian Resor Bengkulu Utara (BU) jajaran Polda Bengkulu menggelar konferensi pers akhir tahun 2023, di ruang Command center Mapolres BU, Sabtu 30 Desember 2023.
Dalam kesempatan itu, Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana SIK MM, memaparkan sejumlah pencapaian selama setahun terakhir.
BACA JUGA: PKS di BU Tutup Serentak, Ini Penyebabnya
Dalam pemaparannya, Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana SIK MM, mengatakan ada 6 kasus menonjol yang ditangani Sepanjangan tahun 2023.
Yakni tindak pidana perdagangan orang sebanyak 4 kasus, tindak pidana penipuan atau investasi bodong, tindak pidana Persetubuhan atau pencabulan sesama jenis, tindak pidana prostitusi,
Juga, tindak pidana ilegal logging dan tindak pidana korupsi kepala desa kota lekat kecamatan Hulu Palik.
"Ya, untuk tahun ini terdapat 6 kasus yang sangat menonjol yakni tindak pidana perdagangan orang sebanyak 4 kasus, tindak pidana penipuan atau investasi bodong, tindak pidana Persetubuhan atau pencabulan sesama jenis, tindak pidana prostitusi, tindak pidana ilegal logging dan tindak pidana korupsi kepala desa kota lekat kecamatan Hulu Palik,"ujarnya.
Selain itu, Kapolres menambahkan bahwa dalam penanganan kasus pencabulan di Kabupaten BU yang terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terkahir.
Yaitu 24 kasus di tahun 21, 38 kasus ditahun 2022dan 34 34 kasus di tahun 2023. Dan ini menjadi perhatian semua pihak, agar kasus persetubuhan ini akan dapat dicegah.
"Memang dilihat dari 3 tahun terkahir kasus pencabulan terus meningkat dan ini menjadi perhatian kita semua,"terangnya.
Kemudian lanjut Kapolres, secara umum pengungkapan kasus kejahatan konvensional, transnasional, dan terhadap kekayaan negara ditahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 56 kasus
Atau 17 persen dari tahun 2022 atau terdapat 3335 laporan ditahun 2022 dan 392 laporan ditahun 2023.
BACA JUGA: Pemkab BU Gelar Doa Bersama, Dalam Rangka Ini
Selanjutnya pada kasus lakalantas di tahun 2023 juga meningkat sebesar 17 persen yaitu terdapat 392 lakalantas ditahun 2023 dan ditahun sebelumya terdapat 338 kasus.
Akan tetapi jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 83 persen yaitu 54 korban ditahun 2022 dan ditahun 2023 hanya terdapat 10 korban meninggal dunia.
Dan untuk perkara tindak pidana Narkotika ditahun 2023 juga menurun yaitu dari 28 kasus ditahun 2022 menjadi 25 kasus ditahun 2023