BENGKULU, BE - Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi, mewaspadai kenaikan inflasi menjelang Ramadan dan Lebaran tahun 2024 ini.
Salah satunya dengan meminta kepada Kepala OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengatasi potensi kenaikan harga dan mengendalikan inflasi yang mungkin terjadi.
Imbauan tersebut disampaikan usai Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian melalui zoom meeting di Ruang Monitoring Center Diskominfo pada Senin, 22 Januari 2024.
Menurut Arif, inflasi pada bulan Desember 2023 lalu masih dipengaruhi oleh sejumlah komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, ikan segar, dan minyak goreng. Hal itu tentu mendorong pihaknya untuk segera mengambil langkah-langkah konkret.
BACA JUGA:Jaksa Geledah Kantor Desa di BU, Usut Korupsi Bundes Ini
BACA JUGA: PNS dan Pegawai Bank Tak Boleh Terima KUR, Ini Keterangan Saksi Dipersidangan
Salah satunya meminta Kepala OPD dan TPID untuk mengatasi potensi kenaikan harga.
"Kita minta Kepala OPD dan TPID untuk mengatasi potensi kenaikan harga komoditas yang mungkin terjadi menjelang Ramadan dan Lebaran tahun 2024 ini," kata Arif.
Menurut Arif, strategi yang dilakukan untuk mengatasi potensi kenaikan harga komoditas yakni dengan menggelar pasar murah. Oleh sebab itu, pihaknya berencana menggelar pasar murah di sejumlah pasar guna memberikan akses lebih terjangkau kepada masyarakat.
"Kami bersama TPID akan menggelar pasar murah, itu dilakukan agar harga komoditas pangan strategis tetap terkendali dan tidak mengalami kenaikan menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini," tuturnya.
Selain itu, Arif mengaku telah menugaskan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu untuk menyediakan bibit cabai. Bibit tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat agar dapat ditanam di lahan pekarangan rumah mereka.
"Kita juga akan membagikan bibit cabai kepada masyarakat dengan harapan dapat menekan tingginya harga cabai," kata Arif.
Selain itu, dalam Rakor bersama Menteri Dalam Negeri, Arif dan Tito Karnavian membahas secara mendalam mengenai strategi pencegahan dan penanganan inflasi di tingkat daerah. Menurutnya, pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan sendiri tetapi perlu melibatkan kerjasama lintas sektor.
"Kerja sama lintas sektoral sangat penting dalam menghadapi dinamika ekonomi yang cepat berubah, terutama menjelang perayaan keagamaan besar seperti Ramadan dan Lebaran," ujar Arif.
Arif mengaku, Pemkot Bengkulu juga akan melibatkan pihak swasta dan pelaku usaha lokal untuk turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi. Diharapkan keterlibatan mereka dapat menciptakan situasi yang kondusif dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat Bengkulu.