harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Menjelasng hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) pada tanggal 14 Februari 2024 ini, seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Rejang Lebong melakukan simulasi Pemilu.
Simulasi yang dilakukan oleh KPPS tersebut, yaitu simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Kegiatan simulasi dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 156 desa dan kelurahan dalam 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
"Saat ini simulasi Pemilu terus dilakukan oleh PPK dan PPS bersama KPPS di wilayah masing-masing," terang Komisioner KPU Rejang Lebong Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Buyono SPdI dikonfirmasi BE, Minggu 4 Februari 2024.
Dijelaskan Buyono, simulasi yang dilakukan oleh PPK dan PPS tersebut merupakan tindak lanjut atau pematangan kegiatan simulasi Pemilu yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Rejang Lebong di Balai Agung Lapangan Setia Negara Curup, pada Senin 29 Januari 2024 lalu.
"Simulasi yang dilaksanakan PPK, PPS dan KPPS ini merupakan pematangan persiapan Pemilu setelah sebelumnya simulasi dilakukan oleh KPU Rejang Lebong," tambah Buyono.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Pangkas Pohon Tua, Ini Lokasi Pohon yang Dipangkas
BACA JUGA:Logistik Pemilu di Lebong Didistribusikan Waktu Ini
Menurutnya, simulasi oleh PPK, PPS dan KPPS tersebut dilakukan berdasarkan jadwal masing-masing. Sehingga simulasi tersebut selalu ada setiap hari dengan simulasi yang dilakukan mulai dari pemungutan suara, penghitungan hingga penggunaan aplikasi Sirekap. Lokasi kegiatan tersebut bisa dilaksanakan di kecamatan atau juga bisa di desa atau kelurahan masing-masing.
"Kita dari KPU Rejang Lebong melakukan monitorong untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan aturan sebagai pedoman pelaksaan Pemilu," papar Buyono.
Lebih lanjut Buyono menjelaskan, simulasi yang dilakukan tersebut sama persis dengan pelaksanaan Pemilu sebenarnya. Termasuk kejadian-kejadian yang mungkin saja terjadi saat Pemilu yang sebenarnya seperti adalahnya pemilih sebagai DPTb, DPK atau adanya kejadian khusus di TPS.
"Simulasi ini sama persis tahapannya seperti pada hari pemilihan suara nanti, termasuk dengan berbagai kejadian yang bisa terjadi," kata Buyono.
Dengan adanya simulasi yang dilakukan tersebut, Buyono berharap, petugas KPPS bisa benar-benar memahami tugas mereka dan bisa mendapatkan solusi atas dari kendala yang bisa saja mereka temukan saat bertugas nanti.(ari)