Harga TBS Sawit di Petani Selalu Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya
Rabu 01 Nov 2023 - 09:54 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Asrianto
HARIANBE - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyebutkan bahwa rantai perdagangan kelapa sawit di Bengkulu terlalu panjang.
Hal tersebut tidak hanya mempengaruhi kualitas TBS kelapa sawit, tetapi juga menyebabkan harga TBS kelapa sawit ditingkat petani semakin rendah.
BACA JUGA: Update Harga Emas Rabu 1 November 2023, Antan dan UBS Turun Lagi
BACA JUGA: Amalkan Doa ini, Insya Allah Rezeki Lancar
Ketua Apkasindo Bengkulu, A Jakfar mengatakan, rantai perdagangan buah sawit petani di Bengkulu di mulai dari petani, kemudian agen buah, dilanjutkan ke ramp, baru sampai pabrik kelapa sawit.
Rantai perdagangan yang panjang tersebut tentu saja mampu menyebabkan harga TBS kelapa sawit ditingkat petani yang semakin rendah.
"Misalnya harga di PKS itu Rp 2 ribu per kilogram, harga di ramp itu Rp 1.900 per kilogram, harga di agen itu Rp 1.800 per kilogram, nah di petani otomatis di bawah itu," kata Jakfar, Selasa (31/10).
Ia mengaku, umumnya, petani swadaya/mandiri menjual buah sawitnya melalui agen-agen buah dan selanjutnya, agen buah menjualnya ke pabrik kelapa sawit (PKS).
Rantai perdagangan buah petani tersebut cukup panjang sehingga petani swadaya akan memperoleh harga relatif lebih rendah dibandingkan jika bermitra dengan perusahaan melalui kelompok tani.
"Makanya kita terus mendorong agar PKS bisa bermitra dengan petani sawit di Bengkulu, karena kalau tidak bermitra maka petani akan selalu dirugikan," ujar Jakfar.
Ia mengatakan, saat ini banyak PKS di Bengkulu tidak mau bermitra dengan petani. Hal itu diduga kemitraan hanya merugikan PKS.
"Mungkin PKS rugi kalau bermitra dengan petani makanya mereka tidak mau bermitra walaupun petani telah mengajukan kemitraan," terang Jakfar.
Padahal menurut Jakfar, kemitraan mampu membuat PKS semakin diuntungkan. Keuntungan yang paling utama yang akan diperoleh yakni kualitas TBS kelapa sawit yang benar-benar masih fresh.
Sehingga membuat mutu CPO yang dihasilkan akan jauh lebih baik dibandingkan CPO yang dihasilkan dari TBS kelapa sawit yang diinapkan begitula lama di ramp.
"Kalau PKS menjalin mitra dengan petani maka TBSnya akan selalu fresh tentu saja kualitas CPOnya akan semakin baik," tutupnya.(999)
Kategori :