Harianbengkuluekspress.id - Seorang petani asal Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Aswan (56) yang dikabarkan hilang terseret arus Sungai Air Manna akhirnya ditemukan.
Korban dikabarkan hilang sejak Jumat 5 April 2024 malam sekitar pukul 18.30 WIB saat menjala ikan di sungai di lokasi Selingko, Dusun Penganggiran Desa Merambung Kecamatan Ulu.
Namun, naas pada Jumat 05 April 2024 sekira pukul 21.00 WIB korban tidak kunjung pulang. Bahkan ada salah seorang saksi mata Mihadi yang melihat korban sedang menyeberang sungai namun hanya terlihat kepalanya dan sempat ditunggu namun korban tidak muncul ke permukaan.
"Alhamdulillah pencarian korban hanyut di hari kedua sudah membuahkan hasil dan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia (MD, red)," ujar Kepala BPBD BS, Hen Yepi SPI kepada BE, Minggu 7 April 2024.
BACA JUGA:Kapolres Cek Kesiapan Posko Mudik, Begini Hasilnya
BACA JUGA:Pemkab BS Lestarikan Tradisi Lokal, Gelar Ini di Malam 27 Ramadan
Lebih lanjut, Hen menyampaikan bahwa pada hari pertama pencarian korban hanyut bersama Basarnas, Kodim 0408, TNI AL, Polres, Tagana, Kecamatan, Pemerintahan Desa (Pemdes) dan masyarakat belum mendapatkan hasil. Namun, pada hari kedua penyusuran Sungai Air Manna kembali dilakukan dengan menggunakan 2 perahu karet dri Basarnas dan 3 buah perahu karet dari Dinas Pariwisata.
"Pada Pukul 12.00 WIB Tim pencarian korban di arakan untuk beristirahat sejenak untuk melaksanakna sholat dzuhur. Lalu dilanjutkan pencarian kembali pada Pukul 13.50 WIB dan korban sudah berhasil di temukan oleh Tim pencarian dibantu juga oleh warga dan keluargga korban," sampainya.
Hen juga menjelaskan korban ditemukan lebih kurang 300 meter dari titik lokasi kejadian korban saat menjala ikan, yaitu di Lubuk Badas Badar Riang di Desa Bandar Agung. Tim pencarian menmukan korban hanyut sudah dalam keadaan meninggal dunia dan segera dievakuasi.
BACA JUGA:KPU Seluma Rekrut Badan Adhock, Ini Rinciannya
"Saat ini korban sudah di bawa ke rumah duka dan akan segera dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Setempat," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Hen kembali mengingatkan masyarakat BS untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di pinggir sungai. Ditambah lagi cuaca ekstrem yang tidak dapat diduga-duga seperti saat ini. Pasalnya di awal tahun 2024 di BS sendiri sudah ada ada 2 kali peristiwa korban hanyut terseret arus, yaitu pada akhir Februari lalu di Kecamatan Kedurang dan terbaru di Kecamatan Ulu Manna, dengan 3 korban ditemukan meninggal dunia dan 2 orang lainnya yang di Kecamatan Kedurang masih dinyatakan hilang.
"Kami imbau agar masyarakat lebih berhati-hati lagi saat beraktivitas menyeberangi sungai dan pastikan di hulu sungai belum terjadi hujan agar peristiwa tidak kembali terjadii," imbaunya. (Renald)