Pembukaan Rute Penerbangan Baru dari Bandara Fatmawati Belum Terealisasi, Ini Kendala Utamanya

Pembukaan Rute Penerbangan Baru dari Bandara Fatmawati Belum Terealisasi, Ini Kendala Utamanya-Rewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id-Adanya desakan pembukaan rute penerbangan baru ke kota-kota besar di Sumatera, pihak Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu mengaku sudah mengusulkannya.

Hanya saja, hingga saat ini belum terealisasi. Pasalnya, masih ada kendalanya.

Dikatakan EGM PT Angkasa Pura II KC Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Ngatimin K. Murtono, pihaknya sudah mengusulkan pembukaan rute penerbangan baru. 

"Kami telah mengusulkan aktivasi rute penerbangan langsung ke beberapa kota besar, namun hingga saat ini belum ada respon positif dari pihak maskapai," katanya.

BACA JUGA:ASPPI Desak Bandara Fatmawati Buka Rute Penerbangan Baru, Begini Alasannya

BACA JUGA:Desak Buka Rute Penerbangan Baru, Begini Jawaban Kepala Bandara Bengkulu

Menurut Ngatimin, salah satu kendala utama adalah ketersediaan pesawat jenis ATR 72 atau propeller yang tidak lagi beroperasi. 

"Banyak maskapai yang menghentikan operasi pesawat jenis ini karena sulitnya mendapatkan suku cadang dan kerugian akibat minimnya penumpang," ungkapnya

Meskipun demikian, Ngatimin tetap optimis dengan dorongan dari berbagai pihak, rute penerbangan baru dapat segera dibuka. Sebab, pembukaan rute penerbangan baru memberikan dampak positif bagi Bengkulu

"Kami berharap maskapai dapat melihat potensi pasar yang ada dan segera mengoperasikan rute-rute baru untuk memudahkan mobilitas masyarakat," harap Ngatimin.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu, Krisna Gamawan, menyoroti pentingnya pembukaan rute penerbangan langsung ke kota besar di Sumatera, seperti, Batam, Padang, dan Palembang.

Sehingga penumpang tidak perlu melakukan transit ke Jakarta dari Bandara Fatmawati. Namun,  mereka bisa langsung menuju kota tujuan mereka.

"Hingga saat ini belum ada rute penerbangan langsung yang dibuka untuk tujuan kota-kota tersebut. Kebanyakan penumpang harus transit di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta," ujar Krisna.

Menurut Krisna, kondisi tersebut mengakibatkan biaya tiket pesawat menjadi lebih mahal. Rata-rata biaya tambahan untuk tiket pesawat yang harus ditanggung oleh penumpang mencapai Rp 1 juta.

Tag
Share