Afirmasi Kemandirian Pesantren Sasar 3.600 Lembaga, Komisi VIII DPR RI Sentil Isu Dana Abadi

Program Afirmasi Pesantren sasar ribuan lembaga -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.idDirektur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said  menyebutkan  saat ini sudah ada 2 ribu pesantren di Indonesia yang telah mendapatkan afirmasi program. 

Program afirmasi adalah program pendidikan bagi daerah-daerah tertentu, sekolah-sekolah dan peserta didik tertentu yang membutuhkan perhatian khusus dalam memperoleh akses dan layanan pendidikan. 

Program tersebut  menjadi program prioritas  Kemenag  dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam mewujudkan kemandirian Pesantren. 

 " Tahun 2024 sedang dalam proses penyaluran bantuan pada lebih kurang 1.600 lembaga. Jika tercapai maka dalam empat tahun ini telah menyasar 3.600 pesantren,"  terang Basnang Said saat memberikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR di Senayan.

Menurut Basnang, Implementasi program kemandirian pesantren terus diakselerasi dan diperluas jangkauannya, ditargetkan  tahun 2024  ini akan menyasar 3.600 pesantren di Indonesia.  Dengan begitu, tujuan  afirmasi  yakni  memberikan  peserta didik mendapatkan  hak yang sama dalam memperoleh akses dan mutu pendidikan dapat terwujud. 

Selain program kemandirian pesantren, pertemuan RDP  kali ini, juga dibahas tentang Evaluasi Program dan Isu-Isu Aktual Pada Direktorat Pendidikan Diniah Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2024.

RDP dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily dibahas juga isu seputar Dana Abadi Pesantren, kekerasan di pesantren, rekognisi pembelajaran lampau, dan belum adanya tunjangan pendidik/guru/ustadz/dosen pada pendidikan pesantren.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily dalam pengantar mengajak Kemenag untuk melakukan evaluasi program dan membahas isu-isu aktual di lingkungan pesantren. Hal itu dimaksudkan agar dapat dicarikan solusi atas permasalahan yang ada sehingga pesantren berjalan dengan baik.

Wakil  Komisi VIII DPR RI itu  menyampaikan bahwa pihaknya  memahami penjelasan yang diuraikan. Mereka akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait berbagai hal yang perlu dicarikan solusi.

“Program yang ada selalu diprioritaskan kepada upaya mencetak lulusan Pesantren yang unggul yang menguasai dan memahami ilmu keagamaan,” tandasnya. (**) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan