Populasi Harimau Terancam Berkurang, Segini Jumlahnya di Bengkulu Saat Ini

REWA/BE Harimau sumatera berada di Taman Nasional Kerinci Seblat.--

Harianbengkuluekspress.id - Populasi harimau di Bengkulu semakin terancam. Sebab, luas wilayah hutan di provinsi ini terus mengalami penyusutan/trancam berkurang. Populasi Harimau Sumatera atau Panthera Tigris di Bengkulu diperkirakan hanya berkisar antara 30 hingga 40 ekor. Sementara itu, luas kawasan hutan di Bengkulu telah mengalami penurunan dari 781.787,62 hektare pada tahun 2000 menjadi 768.905,20 hektare pada 2023

"Ini berarti dalam kurun waktu 23 tahun, Bengkulu telah kehilangan sekitar 12.882,42 hektare hutan alamnya dan itu mengancam keberadaan satwa dilindungi didalamnya termasuk harimau sumatera," kata Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia, Iswadi mengatakan kepada BE, Minggu 1 September 2024.

Penyusutan hutan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pembukaan untuk lahan pertanian, perkebunan, hingga pemukiman. Hal itu tentu saja mengganggu habitat Harimau Sumatera.

"Tanpa habitat yang memadai harimau akan kesulitan berburu dan bertahan hidup," tambah Iswadi.

Selain itu, perburuan liar juga masih menjadi masalah serius. Harimau sering diburu untuk diambil kulitnya, taring, dan bagian tubuh lainnya yang memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap. Kondisi ini membuat populasi harimau semakin rentan terhadap kepunahan. 

BACA JUGA:DLH Awasi Limbah B3, Ini Perusahaan Penghasil Limbah Berbahaya di Bengkulu

BACA JUGA:Lomba Mewarnai Rebut Tiket ke Bali, 500 Anak PAUD Lomba di Bencoolen Mall

"Perburuan liar masih marak terjadi, meskipun sudah ada upaya dari pihak berwenang untuk menindak pelakunya," kata Iswadi.

Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga non-pemerintah sudah berjalan, namun masih belum cukup untuk mengatasi ancaman yang ada. 

"Kami telah melakukan berbagai program konservasi, seperti patroli hutan dan peningkatan kesadaran masyarakat, namun tantangannya sangat besar," jelas Iswadi.

Iswadi juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Harimau dan hutan di Bengkulu. 

BACA JUGA:Kemenag Buka Seleksi CPNS Untuk Santri Hingga Disabilitas, Ini Jadwal dan Syaratnya

"Masyarakat perlu dilibatkan lebih aktif dalam menjaga hutan dan mencegah perburuan liar. Tanpa dukungan dari masyarakat, usaha konservasi tidak akan berhasil," tegasnya.

Meskipun demikian, ada harapan dengan upaya yang lebih intensif dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat lokal, populasi harimau di Bengkulu masih dapat diselamatkan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan