Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu Purnabakti, Gubernur: Beliau Sangat Bersahabat
Pelepasan masa purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Humuntal Pane oleh Ketua MA RI Syarifuddin disaksikan langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin 2 September 2024.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Dr Humuntal Pane SH MH memasuki masa purnabakti terhitung sejak 1 September 2024.
Pelepasan masuk purnabakti Ketua PT ini pun dilakukan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, Prof Dr H M Syarifuddin SH MH dan disaksikan langsung oleh Gubernur Bengkulu Prof Rohidin Mersyah, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin 2 September 2024.
Gubernur Rohidin Mersyah yang hadir bersama istri, Derta Rohidin menyampaian ucapan terima kasih atas sinergi yang terjalin bersama pemerintah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) selama ini.
"Kami mengenal Bapak Humuntal Pane ini sebagai rekan kerja yang baik. Beliau sudah seperti kakak sekaligus sahabat. Orangnya sangat ramah," terang Rohidin.
Rohidin mengatakan, Humuntal Pane setelah masa purnabakti diharapkan selalu ingat dengan Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:SK Perpanjangan Jabatan Kades dan BPD Diserahkan, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:Bupati Mian Lepas 61 Penerima Beasiswa Kelapa Sawit, Tersebar di Kampus Terbaik di Indonesia
"Selamat purnabakti, selamat berkumpul bersama keluarga. Pesan kami, walaupun nanti beliau sudah tidak di Bengkulu, tetap selalu ingat dengan Bengkulu," tambahnya.
Diketahui, Humuntal Pane telah mengabdikan dirinya selama 41 tahun dan bertugas di 16 kota di 13 provinsi yang berbeda. Mulai dari kota besar hingga pulau-pulau terluar di Indonesia bagian timur.
Prosesi Wisuda Purnabakti ditandai dengan pelepasan kalung jabatan dan tanda jabatan hakim dari Humuntal Pane. Kemudian diserahkan kepada Ketua Mahkamah Agung RI, Muhammad Syarifuddin.
Setelah itu, kalung bunga melati dan plakat diserahkan sebagai simbol penghargaan.
Ketua Mahkamah Agung RI, Muhammad Syarifuddin mengatakan, dedikasi seorang hakim semakin diuji dengan beratnya tugas-tugas yudisial. Rutinitas seorang hakim bukan hanya sekadar menjalankan persidangan atau mempelajari berkas perkara, tetapi yang lebih berat adalah saat harus mengerahkan pikiran dalam mempertimbangkan suatu keputusan, yang melibatkan pergulatan nurani, serta menimbang baik dan buruk, manfaat, dan konsekuensi putusan tersebut bagi nasib orang lain.
"Ujian terberat seorang hakim adalah mempertahankan integritasnya. Ibarat Benteng Marlborough yang berdiri kokoh di Kota Bengkulu, seorang hakim juga harus memiliki benteng yang tangguh dalam sanubarinya. Integritas yang kuat, profesionalisme yang tinggi, serta kesetiaan pada nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Sehingga, sedahsyat apapun godaan yang datang, dapat dihadapi dengan baik dan profesional," ungkap Syarifuddin.
Yang menarik, momen purnabakti Humuntal Pane ini dilepas dengan pantun oleh Syarifuddin, yang menciptakan suasana haru bercampur riang gembira.