Sikap Saling Peduli Antara Guru dan Siswa Harus Diperkuat
Kadis Dikbud kota A Gunawan--
BENGKULU, BE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu mendorong pihak sekolah untuk terus memperkuat kedekatan dan sikap saling peduli antara guru dan para siswa. Hal ini sebagai salah satu cara mencegah agar tidak terjadi kembali kasus perundungan dan kekerasan antara siswa dengan guru ataupun sebaliknya di sekolah di bawah naungan Dikbud kota.
Terkait dengan hal itu, dikatakan Kepala Disdik Kota Bengkulu, A Gunawan. Karena, dirinya menyebutkan, sekarang ini kasus perundungan semakin marak terjadi, tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat tetapi lingkungan sekolah juga tidak bisa terhindar dari kasus ini.
Oleh karena itu, ia meminta setiap sekolah di kota bisa melakukan langkah-langkah bijak dan meningkatkan pengawasan agar tidak ada lagi kasus-kasus perundungan ini terjadi di lingkungan sekolah terutama di tahun 2024 ini.
"Lingkungan sekolah merupakan wadah yang tepat bagi kita untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada anak-anak agar tidak terlibat dari kasus perundungan ataupun melakukan perundungan. Karena, hal tersebut memiliki dampak yang sangat buruk," terangnya, Minggu (14 Januari).
Ia juga menjelaskan, selain di lingkungan sekolah, pihaknya akan menggencarkan melaksanakan sosialisasi di lingkungan sosial dan diharapkan menyentuh semua elemen masyarakat. Dengan demikian, melalui sosialisasi antara guru, warga dan siswa dapat menumbuhkan sikap dan sifat saling menjaga, menyayangi serta saling peduli satu sama lainnya.
"Selain upaya sosialisasi maupun edukasi, saat ini sekolah juga memulai melakukan penerapan program sekolah ramah anak yang digagas di Kementerian Perempuan dan Anak (KemenPPA)," bebernya.
Diharapkannya dengan penerapan sekolah yang ramah anak ini dapat menghilangkan fenomena kekerasan perempuan dan juga anak. Sebab, sekolah ramah anak menjadi model dengan memastikan setiap anak ini secara inklusif berada didalam lingkungan yang aman, nyaman secara fisik, sosial maupun psikis.
"Ini merupakan arahan dari pemerintah pusat, karena sekolah merupakan rumah kedua bagi para siswa. Apa lagi kurang lebih 8-10 jam pelajar ini harus berada di sekolah. Jadi, buatlah senyaman mungkin sekolah tersebut dan buat seperti rumah sendiri bagi siswa," tandasnya. (529)