Harga Rumah Subsidi Tembus Rp 166 Juta, Apakah Peminatnya Turun?
Ilustrasi harga rumah subsidi yang terus naik. -Istimewa/Bengkulu Ekspress -
Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Harga rumah subsidi di Bengkulu pada tahun 2024 ini naik menjadi Rp 166 juta per unit.
Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 4 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski demikian, kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi permintaan rumah pada tahun ini.
Perwakilan Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bengkulu, Taman meyakinkan bahwa kenaikan harga tidak akan berdampak negatif pada permintaan rumah subsidi di Bengkulu.
BACA JUGA:Budidaya Ikan Hias, Ladang Mencari Nafkah, Begini Inspirasinya Mulai Usaha
BACA JUGA:Danau Dendam Cocok untuk Tempat Spot Foto dan Camping, Begini Pesonanya
Sebab, meskipun mengalami kenaikan harga, besaran angsuran untuk rumah subsidi tidak berubah, sehingga tetap terjangkau bagi masyarakat dengan berbagai tingkat penghasilan.
"Kalau gajinya misal Rp 2 juta, artinya kan maksimal kredit Rp 1 juta untuk angsuran. Nah, kalau sekarang itu tenornya lebih panjang sampai 20 tahun, angsuran sekitar Rp 900 ribu, jadi terjangkau," ujar Taman, Kamis 25 Januari 2024.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah turut memberikan bantuan subsidi uang muka sekitar Rp 4 juta.
Dengan adanya subsidi tersebut, masyarakat yang ingin membeli rumah subsidi dapat membayar uang muka yang lebih ringan. Sehingga memudahkan proses kepemilikan rumah bagi mereka.
"Pemerintah memberikan bantuan subsidi uang muka juga kepada masyarakat yang ingin membeli rumah subsidi jadi lebih terjangkau," tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan subsidi bunga untuk rumah subsidi. Dengan adanya subsidi ini, besaran bunga angsuran rumah subsidi tidak pernah mengalami kenaikan.
"Karena selisih bunga dibayarkan pemerintah. Sehingga kalau terjadi floating tidak akan terdampak. Misalnya bunga yang ditetapkan itu 12 persen, pemerintah mensubsidi 6 persen. Nah, selisihnya yang dibayar pemerintah, kalau terjadi floating yang dibayar ya tetap 6 persen," tuturnya.
Dengan rangkaian subsidi yang diberikan pemerintah, ia percaya bahwa kenaikan harga rumah subsidi tidak akan menyebabkan penurunan permintaan. Bahkan pihaknya optimis permintaan rumah subsidi pada tahun ini bisa diatas 1.000 unit.