Melihat Hari Tua Nenek Rina, Warga Kurang Mampu di Benteng; Tak Dilirik Pemerintah, Tempati Gubuk Tua

Nenek Rina (70) tampak mengerjakan kerajinan tangan dari anyaman bambu di depan gubuk tua miliknya.-Istimewa/Bengkulu Ekspress -

Harianbengkuluekspress.id - Rina (70), warga Desa Jambu, Kecamatan Merigi Kelindang merupakan salah satu warga kurang mampu di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

Hidup sebatang kara dan hanya menempati sebuah gubuk tua yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Kondisi gubuk kayu sudah dalam keadaan miring dengan kondisi gubuk pada bagian belakang sudah diikat pada pokok pohon menggunakan rotan.

Sementara dibagian depan sudah ditopang menggunakan kayu agar tidak roboh.

BACA JUGA:‘Hajatan Rakyat' di Tengah Hujan Deras, Peserta Sampai Lakukan Ini

BACA JUGA:APK Wajib Ditertibkan, Begini Penegasan Bawaslu Provinsi Bengkulu

Nenek Rina hanya bisa memanfaatkan bagian dapur rumah untuk dijadikan tempat tidur dengan beralaskan tikar dan berselimut kain usang.

Demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, perempuan yang hanya tinggal sendirian tersebut memiliki keahlian membuat kerajinan tangan. Berupa beronang dan bakul dari anyaman bambu. 

Hasil dari karyanya itulah selanjutnya dijual dan digunakan untuk membeli kebutuhan hidup. Berupa beras dan garam.

"Hasil dari kerajinan tangan ini biasa dijual seharga Rp 2.000 hingga Rp 4.000. Seminggu biasanya hanya mendapatkan Rp 10.000 sampai Rp 15.000," kata Nenek Rina saat dikunjungi Bengkulu Ekspress.

Seolah luput dari perhatian pemerintah, perempuan yang telah memasuki usia lanjut ini diketahui tak terdaftar sebagai penerima jaminan kesehatan nasional (JKN). 

Baik yang ditanggung dari Pemerintah Daerah maupun dari Pemerintah Pusat.

Dalam kesehariannya, seringkali mendapat perhatian dari tetanggga sekitar yang berbesar hari memberikan lauk pauk.

Jika tidak, ia akan memanfaatkan hasil tanaman di sekitar rumah. Yaitu, memetik pucuk ubi, buah rimbang dan ubi kayu.

Tag
Share