Program JSPS Sasar Warga Terserang DBD
RENALD/BE Camat Kedurang Ilir, Fathan Fauzi SH MH bersama Pemdes Sukajaya dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Kedurang Ilir memberikan pelayan JSPS kepada Adi Irawan (37) yang dikabarkan terserang DBD, Selasa 23 April 2024.--
Harianbengkuluekspress.id – Program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS) bagi masyarakat Bengkulu Selatan (BS) terus diberikan.
Kali ini program tersebut menyasar warga Kecamatan Kedurang Ilir yang dinyatakan terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Adapun Program JSPS tersebut merupakan inovasi dari Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Dalam memberikan layanan tersebut Pemkab BS mengerahkan tenaga medis yang ada di kecamatan untuk menjeput masyarakat yang sakit menggunakan ambulans agar dapat menjalani pengobatan di RSUD Hasanuddin Damrah (HD).
BACA JUGA:Pendaftaran PPK Dibuka, Kuotanya Segini
BACA JUGA:Andaru Pranata Resmi Daftar Balon Bupati Bengkulu Utara, Ini Sosoknya
“Kali ini kita merujuk warga kita yang sakit DBD di Desa Sukajaya atas nama Adi Irawan (37). Warga kita dilaporkan terserang penyakit DBD,” ujar Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM melalui Camat Kedurang Ilir, Fathan Fauzi SH MH kepada BE, Selasa 23 April 2024.
Lebih lanjut, Fathan mengatakan warga yang sakit tersebut dibantu tenaga kesehatan dari Puskesmas Kedurang Ilir dan Pemerintahan Desa (Pemdes) Sukajaya sudah berhasil merujuk warga yang sakit ke RSUD HD.
Sehingga, saat ini warga yang sakit tersebut menjalani perawatan medis untuk upaya penyembuhan.
“Semoga Adi, warga kita yang sakit dapat segara sembuh dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Saat ini penanganan medis telah dilakukan oleh pihak RSUD HD. Sehingga Adi harus menjalani rawat Inap,” katanya.
BACA JUGA:Kredit Mobil Daihatsu Sigra Secara Online, Begini Kelebihannya
Fathan juga menyampaikan kasus DBD mulai menyerang warga di Kecamatan Kedurang Ilir. Tercatat ada 3 warga di Kecamatan Kedurang Ilir yang dinyatakan terkena DBD, khususnya di Desa Suka Jaya yaitu Adi Irawan (37), Hidayat (48) dan Cana Harneli (50).
“Seperti apa yang disampaikan bapak bupati, pada saat musim pertukaran cuaca ekstrime saat ini perkembangan nyamuk penyebab DBD sangat cepat dan harus dapat dicegah,” sampainya.
Pada kesempatan itu, Fathan mengajak di wilayah kerjanya untuk dapat mencegah perkembangan biakan jentik nyamuk penyebab DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.