"Persitiwa tersebut bukan sekali terjadinya. Namun sudah berulang-berulang kali," ujarnya saat menyampaikan laporan di Dikbud BS, Selasa 30 April 2024.
Lebih lanjut, Anggi mengatakan dugaan kekerasan yang dialami anaknya diduga karena oknum guru memiliki dendam pribadi dengan dirinya. Bahkan bukan hanya oknum guru, tetapi pihak sekolah secara keseluruhan.
"Saya ingat dulu pernah ada kumpulan. Tetapi saya nilai itu tidak pantas lagi, akibat sudah muak saya viralkan," sambungnya.
Anggi menambahkan setelah ia memviralkan atas keberatannya. Dari pengakuannya sampai sekarang seluruh guru memperlakukan anaknya beda dengan siswa atau siswi lainnya.
"Saya beranggapan itu pihak sekolah dendam," keluhnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud BS, Zero Kurniawan, SSos melalui Kasi Sapras, Wiwit Ikhsan SE mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan yang disampaikan oleh orang tua murid.
BACA JUGA:DBD di Mukomuko Meningkat, Pemerintah Tetapkan KLB, Ini Imbauan Wabup
BACA JUGA:Dialog Publik Menuju May Day, BEM KBM Universitas Bengkulu Bahas Kesejahteraan Buruh
Bahkan, ia memastikan akan segera menindak lanjuti laporan tersebut dan mencari jalan keluar terhadap laporan yang ada.
"Adapun laporan yang telah kami terima diantaranya berkenaan adanya oknum guru yang mengeluarkan kata-kata tidak pantas denga seorang siswi SD akibat dari belum bisa membaca," singkatnya. (Renald)