Harianbengkuluekspress.id-Adanya dugaan bullying yang dilakukan salah satu oknum guru sekolah dasar (SD) di Bengkulu Selatan (BS) ditanggapi serius dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) BS.
Kabid SD Disdikbud BS, Zero Kurniawan SSos menuturkan telah menerima laporan resmi dari korban didampingi orang tuanya.
Ia memastikan akan menindaklanjuti laporan dengan menurunkan tim khusus ke SDN 82 BS.
Zero optimis kasus tersebut terungkap jelas sehingga tidak menimbulkan beragam opini buruk di masyarakat. Keterangan sudah saya terima dari pihak korban.
BACA JUGA:Murid Kelas 2 SD di BS Diduga Korban Bullying Guru di Sekolah, Begini Pengakuan Orang Tuanya
BACA JUGA:Oknum Guru di BS Dilaporkan Orang Tua Murid , Ini Penyebabnya
" Kepala SD tersebut sudah dipanggil," ungkapnya.
Zero juga dengan tegas menyampaikan keseriusannya menangani kejadian ini. Bahkan pihaknya sudah langsung terjun ke lapangan dan dirinya belum ingin berspekulasi terhadap laporan yang ada.
"Para guru di SD tersebut akan dikumpulkan beserta Kepsek dan juga pihak keluarga korban. Kami tidak ingin masalah terus berlarut hingga merusak citra pendidikan maupun guru di BS," pungkasnya
Sebelumnya, ada dugaan oknum guru yang melakukan bullying kepada siswi SD yang masih berusia 8 tahun dan duduk di bangku kelas 2.
Dugaan aksi bullying dikabarkan telah terjadi secara berulang hingga korban mengalami trauma cukup berat. Bahkan korban bullying juga menolak datang ke sekolah akibat tindakan bullying tersebut.
Peristiwa bullying tersebut juga sudah dilaporkan secara resmi oleh Ayah korban, Anggi (35) pada Selasa 30 April 2024. Laporan tersebut diterima Kasi Sarpras Bidang SD Disdikbud BS, Wiwit Ikhsan SE.
"Anak saya kerap mendapatkan intimidasi hingga buli verbal. Bahkan, aksi tersebut dilakukan saat korban sedang belajar dan dilihat oleh teman sebayanya," ujar Anggi.
Lebih lanjut, Anggi mengatakan bullying diduga atas dasar sepele. Sebab pada Senin 29 April 2024 siswa kelas II SD di sekolah tersebut tengah belajar membaca di luar ruangan.
Sedangkan korban bullying belum lancar membaca dan oknum guru meluapkan kemarahannya.